Prahara Rebutan Pimpinan DPD Ala Preman Terminal - Suara Medan | Info Medan Terkini

Prahara Rebutan Pimpinan DPD Ala Preman Terminal

SUARAMEDAN.com - Medan. Peristiwa yang baru saja dipertontonkan elit negeri ini sungguh sangat memilukan hati.

Sungguh sangat memalukan dan sekaligus memuakkan tampilan perilaku yang disuguhkan para anggota DPD RI yang seharusnya jadi contoh teladan bagi pejabat di instutusi pemerintahan lainnya serta bagi rakyat ternyata hanyalah kumpulan orang-orang yang maniak kekuasaan.

Betàpa tidak patutnya mereka yang menyandang simbol-simbol institusi negara dan dibiayai serta difasilitasi uang negara yang notabene adalah uang keringat rakyat, tapi nyatanya mereka dalam menentukan pimpinan berperilaku seperti preman terminal berebut kekuasaan dan lahan cari makan di terminal melalui adu kekuatan otot antar geng, dan hukum yang berlaku bagi mereka adalah hukum rimba yakni siapa yang kuat dialah yang berkuasa.

Di tengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilanda krisis multi dimensi dan untrust publik terhadap kemampuan pemerintah mengayuh biduk pemerintahan ini semakin berada pada titik nadir yang mengkhawatir ternyata para mereka yang duduk di DPD RI atas mandat dan amanah rakyat hanya mabuk dengan perebutan jabatan pimpinan dan nihil terhadap pengabdian untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Kondisi ini benar-benar sangat mengkhawatirkan kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.

Lembaga DDP RI sebagai salah satu hasil dari reformasi dan dijamin keberadaannya dalam Konstitusi UUD 1945 maupun UU No. 17 Tahun 2014 Tentang MD3 ternyata diisi aktor-aktor yang haus akan jabatan pimpinan tanpa memperhatikan ketentuan hukum, etika , moral dan akhlakul karimah.

Perilaku tak terpuji dan kinerja lemah mereka ini menjadikan legitimasi sosial organisasi DPD menjadi semakin jatuh tak bermanfa'at bagi rakyat dan bangsa ini, bahkan banyak kalangan menilai kehadiarannya hanya pemborosan terhadap keuangan negara, sehingga tidak sedikit pihak yang mengusulkan agar keberadaan lembaga DPD RI ini ditinjau ulang.

Terlebih pada DPD periode tahun  2014-2019 ini disamping kinerja yang tak jelas ditambah pula kasus hukum yang membelit mantan Ketuanya Irman Gusman kini terjadi pula prahara perebutan pimpinan ala preman terminal, jadi sunguh sangat menyedihkan dan mengecewakan.

DPD yang seharusnya menerapkan prinsip good gavernance dalam menjalankan peran dan fungsinya ternyata tampilannya jauh dari prinsip-prinsip tersebut.

Prahara yang terjadi dalam proses  kepemimpinan di DPD membuktikan bahwa penerapan prinsip supremasi hukum yaitu penegakan dan kepatuhan aturan termasuk tata tertib yang sudah dirumuskan secara baik dan benar berdasarkan kepatuhan terhadap aturan hukum yang lebih tinggi sebagai landasan juridisnya harusnya menjadi pedoman dalam bertindak dan mengambil segala keputusan yang berkaitan dengan jabatan dan kedudukan sebagai anggota DPD.

Ketaatan terhadap prinsip good gavernance akan mencegah   para anggota dan pimpinan DPD dari perilaku manipulatif dan rekayatif atas berbagai aturan hanya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok saja.

Agaknya perilaku manipulatif ini sekarang sudah menjadi wabah dan fenomena yang berkembang dalam tata kelola institusi-institusi pemerintahan saat ini. Prinsip transfaransi yang menghendaki adanya keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam pengungkapan informasi material dalam pelaksanaan tugas-tugas institusi negara/pemerintahan adalah hal yang mutlak harus dipatuhi.

Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip good gavernance oleh lembaga-lembaga negara termasuk DPD RI akan meningkatkan kepercayaan publik dan legitimasi sosial kehadiran lembaga negara tersebut, dan seharusnya ini menjadi pemahaman dan pegangan bagi para pejabat penyelenggara negara.

oleh : ( Prof Dr.H.Hasim Purba, SH.MHum...Guru Besar FH USU...Ketua Umum MD KAHMI Medan)

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Prahara Rebutan Pimpinan DPD Ala Preman Terminal"

Post a Comment