Rusia Melakukan Kejahatan Perang Di Suriah
Menurut kelompok pengawas HAM itu, militer Rusia menggunakan amunisi tandan dan bom terarah di area pemukiman penduduk yang menyebabkan kerusakan besar terhadap infrastruktur. Amnesty dengan data saksi, aktivis, video klip dan sejumlah gambar lain menyatakan, Rusia meluncurkan lebih dari 25 serangan di lima wilayah di Suriah antara 30 September hingga 29 November 2015.
Lima wilayah itu adalah Homs, Hama, Idlib, Latakia dan Aleppo. Amnesty menduga
Moskow telah melakukan kejahatan perang.
”Beberapa serangan udara Rusia tampaknya menyasar langsung warga sipil atau objek sipil dengan menghantam daerah pemukiman tanpa target militer yang jelas dan bahkan fasilitas medis, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka
pada warga sipil. Serangan tersebut dapat
dikategorikan kejahatan perang,” kata Philip Luther, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) di Amnesty International, seperti dikutip IB Times, Rabu (23/12/2015).
Dalam beberapa kesempatan, Rusia membantah telah membunuh warga sipil di Suriah dan menyatakan bahwa mereka hanya menyerang target teroris di Suriah.
Namun, dalam laporannya, Amnesty menunjukkan bom Rusia melanda daerah
yang di dalamnya tidak ada target militer ataupun militan. Luther menduga Rusia
telah berbohong untuk menutupi kerusakan
di masjid dan rumah sakit yang disebabkan oleh pemboman tersebut.
”Dengan menghadirkan gambar citra satelit dari sebuah masjid utuh dan mengklaim itu menunjukkan lokasi lain yang telah hancur, pihak berwenang Rusia tampaknya telah menggunakan ‘sulap’ untuk mencoba menghindari celaan dan mencegah pengawasan dari tindakan mereka di Suriah,” ujar Luther.
”Kementerian Pertahanan Rusia harus lebih transparan dan mengungkapkan target serangan mereka dalam rangka memfasilitasi penilaian apakah mereka mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional (atau tidak),” imbuh Philip Luther.
loading...
0 Response to "Rusia Melakukan Kejahatan Perang Di Suriah"
Post a Comment