Komnas HAM : Pukul Warga dan Wartawan, TNI AU Terindikasi Melanggar HAM Berat
Saturday, August 20, 2016
Berita,
karang sari,
Komnas HAM,
Kota Medan,
Lanud Soewondo,
Sari Rejo,
TNI AU
SUARAMEDAN.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai menegaskan, personil TNI AU yang menyerang pemukiman warga terindikasi melanggar HAM berat.
Hal itu disampaikan Pigai usai bertemu dengan korban kekerasan dan keganasan TNI AU Lanud Soewondo di Yayasan Amal Soleh, Jalan Cempaka, Kecamatan Medan Polonia, Jumat (19/8/2016).
“Kalau indikasi (pelanggaran HAM berat), memang ada. Apalagi ada tindakan pemukulan dan penganiayaan,” terangnya.
Dia menjelaskan, dari hasil pertemuan dirinya dengan para korban, didapati sejumlah fakta terkait penyerangan yang dilakukan TNI AU. Namun, Pigai belum mau memberikan hasil investigasinya.
Hingga saat ini, Pigai masih merahasiakan sejumlah nama perwira TNI AU yang diduga memberi instruksi untuk menyisir pemukiman warga. Pigai meminta awak media bersabar karena hasil investigasi akan dianalisis terlebih dahulu.
“Perintah itu kan tanggungjawab individual. Dugaan sementara begini, ada beberapa warga yang ditahan. Lalu, apakah tindakan (TNI AU) kemarin itu sudah sesuai SOP atau tidak,” katanya.
Jika melanggar SOP, lanjut Pigai, tentunya bakal ada sanksi bagi para komandan tersebut. Namun, kata Pigai, yang nantinya menjatuhkan sanksi bukanlah Komnas HAM. Sebab, Komnas HAM bertindak sebagai pengawas saja.
“Langkah-langkah kami, nanti hasil keterangan para korban ini akan kami analisis di Jakarta. Kami belum bisa memberi kesimpulan atas kasus ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sejauh ini Komnas HAM telah memiliki bukti yang kuat menyangkut tindak kekerasan yang dilakukan TNI AU. Bukti itu dalam bentuk visual dan fisik para korban.
Hal itu disampaikan Pigai usai bertemu dengan korban kekerasan dan keganasan TNI AU Lanud Soewondo di Yayasan Amal Soleh, Jalan Cempaka, Kecamatan Medan Polonia, Jumat (19/8/2016).
“Kalau indikasi (pelanggaran HAM berat), memang ada. Apalagi ada tindakan pemukulan dan penganiayaan,” terangnya.
Dia menjelaskan, dari hasil pertemuan dirinya dengan para korban, didapati sejumlah fakta terkait penyerangan yang dilakukan TNI AU. Namun, Pigai belum mau memberikan hasil investigasinya.
Hingga saat ini, Pigai masih merahasiakan sejumlah nama perwira TNI AU yang diduga memberi instruksi untuk menyisir pemukiman warga. Pigai meminta awak media bersabar karena hasil investigasi akan dianalisis terlebih dahulu.
“Perintah itu kan tanggungjawab individual. Dugaan sementara begini, ada beberapa warga yang ditahan. Lalu, apakah tindakan (TNI AU) kemarin itu sudah sesuai SOP atau tidak,” katanya.
Jika melanggar SOP, lanjut Pigai, tentunya bakal ada sanksi bagi para komandan tersebut. Namun, kata Pigai, yang nantinya menjatuhkan sanksi bukanlah Komnas HAM. Sebab, Komnas HAM bertindak sebagai pengawas saja.
“Langkah-langkah kami, nanti hasil keterangan para korban ini akan kami analisis di Jakarta. Kami belum bisa memberi kesimpulan atas kasus ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sejauh ini Komnas HAM telah memiliki bukti yang kuat menyangkut tindak kekerasan yang dilakukan TNI AU. Bukti itu dalam bentuk visual dan fisik para korban.
Diketahui, sejumlah Komisioner Komnas HAM akhirnya selesai memintai keterangan para korban kekerasan anggota TNI AU Lanud Soewondo. Dengan begitu, investigasi Komnas HAM berakhir pada hari ini.[sm]
loading...
0 Response to "Komnas HAM : Pukul Warga dan Wartawan, TNI AU Terindikasi Melanggar HAM Berat"
Post a Comment