Fakta Terbaru Bentrok TNI AU dengan Warga Sarirejo Medan

SUARAMEDAN.COM. Medan -Fakta baru ditemukan oleh tim Advokasi Jurnalis Medan dalam kasus kerusuhan di Sari Rejo yang terjadi pada 15 Agustus 2016 lalu.

Ketua tim Advokasi Jurnalis Medan, Wilfried Sinaga menyebutkan, hasil investigasi timnya  menemukan adanya pelanggaran UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Dimana, tujuh jurnalis yang sedang bertugas mendapat kekerasan dari TNI AU. Bahkan, salah satu wartawati dari media online bernama Delia Herlina (25) sempat mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari oknum TNI AU.

"Banyak wartawan yang sedang meliput bentrokan di Sari Rejo mengalami kekerasan, seperti perampasan alat kerja, kekerasan fisik dan mental hingga pelecehan seksual," ucapnya.

Sementara, wartawati media online yang mendapat pelecehan seksual ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Delia Herlina membenarkan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan beberapa oknum TNI AU ketika dirinya sedang bertugas.

"Ketika saya sedang merekam pakai handycam di Jalan Teratai, Sari Rejo, tiba-tiba saya ditarik dari belakang dan handycam saya dirampas dan dirusak. Saya bahkan dimaki dengan kata-kata kotor. Lalu seorang anggota TNI AU bemarga Sinaga mengancam akan memasukan pentungan ke dalam kemaluan saya," ujar Delia, Senin (22/8).

Delia menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya tersebut juga disaksikan oleh adik perempuannya yang saat itu sedang bersama dirinya.

"Saya tidak tahu, tiba-tiba orang tua saya sudah membawa saya ke Rumah Sakit Mitra Sejati untuk mendapat perawatan," ungkapnya sambil menjelaskan pada saat kejadian ia sempat tak sadarkan diri.
"Saya sekarang sedang berada di luar kota karena diungsikan oleh orang tua saya dan saya trauma mengingat kejadian itu," pungkas Delia.







sumber : analisa daily

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...