Presiden Obama berhenti sebelum mengatakan ia ingin berbicara sebanyak-banyaknya tentang keprihatinan atas sikap Myanmar. Obama lalu mengatakan, salah satu hal yang paling penting adalah saatnya untuk mengakhiri diskriminasi terhadap orang lain karena perbedaan latar belakang dan agama mereka. 
"Dan Rohingya telah didiskriminasi, secara signifikan, dan itu bagian dari alasan mereka melarikan diri," kata Obama.
Dilansir Bangkok Post, Rabu (3/6), dan akhirnya Obama sampai ke titik utama sikapnya jika ia terlahir sebagai Rohingya.
"Jika saya adalah Rohingya, saya ingun tinggal di mana saya dilahirkan. Saya ingin tinggal di tanah di mana orang tua saya pernah tinggal. Tapi saya ingin memastikan bahwa pemerintah saya melindungi saya dan orang-orang memperlakukan saya dengan adil. Itulah yang saya inginkan," tegas Obama yang kemudian mendapat riuh tepuk tangan tamu yang hadir.
Presiden berdarah Afrika-Amerika pertama AS itu mengatakan, dia tahu betul bagaimana pahitnya menjadi korban diskriminasi langsung. Obama, dalam kesempatan itu bahkan menyebut kasus Rohingya tak lebih dari kerusuhan anti-Cina di Indonesia, di mana ia menghabiskan masa kecilnya yang sangat kejam dan ganas.
sumber: ROL