Jakarta Belum Jadi Kota Ramah Anak & Perempuan di Usia 488 - Suara Medan | Info Medan Terkini

Jakarta Belum Jadi Kota Ramah Anak & Perempuan di Usia 488

Jakarta Belum Jadi Kota Ramah Anak & Perempuan di Usia 488
SUARAMEDAN.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal DKI Jakarta Fahira Idris menilai, salah satu tantangan DKI Jakarta di usia 488 tahun adalah menjai kota ramah anak dan perempuan. Bukan hal sepele dan harus dimulai sejak dari sekarang.

"Perlu proses, perencanaan matang, eksekusi tepat, dan tentunya waktu yang tidak singkat. Makanya, harus dimulai dari sekarang,” kata Fahira dalam keterangan tertulisnya kemarin sebagaimana dimuat pada laman cnn indonesia.

Sebagai ibu kota negara dan pusat segala aktivitas mulai dari pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lainnya, Jakarta menurut Fahira adalah kota kebanggaan rakyat Indonesia. Jakarta juga saat ini adalah salah satu kota besar di dunia meski masih terus dirundung berbagai persoalan mulai dari macet, banjir, urbanisasi dan persoalan sosial lainnya. "Salah satunya terkait perempuan dan anak," ujar Fahira.

Untuk bisa menjadi kota ramah anak dan perempuan, banyak syarat yang harus dipenuhi. Dari mulai infrastruktur fisik termasuk fasilitas publik, regulasi, keberpihakan anggaran, sumber daya manusia, hingga keterlibatan masyarakat.

Sebuah kota yang layak anak, kata Fahira, harus melibatkan anak-anak dalam perencanaan kota dan lingkungan tempat mereka tinggal. Suara anak harus didengar karena mereka bagian dari bangsa ini.

Sementara Untuk menjadi kota ramah perempuan juga butuh keseriusan, tidak hanya dari pemerintah kota tetapi juga dari masyarakat.

“Coba cek, berapa banyak toilet di mal yang ramah terhadap," katanya.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Jakarta Belum Jadi Kota Ramah Anak & Perempuan di Usia 488"

Post a Comment