Sadis Bah!! BPJS Tak Berlaku Lubis Terpaksa "DiUsir " Dari RS Mitra Sejati Sehabis Melahirkan

SUARAMEDAN.com -ALAMAK !! Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa ini mungkin tepat dialamatkan kepada Masdinar Lubis (28). Sudah ditinggalkan suami, ibu beranak satu ini malah ‘diusir’ pihak RS Mitra Sejati.

Wanita yang tinggal di Pantai Burung, Lorong II No.16, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun menuturkan, Sabtu (9/4) sore, dirinya masuk ke rumah sakit tersebut melalui kartu BPJS. Selang satu hari dirawat, wanita yang ditinggal suaminya melahirkan bayi perempuan.

Diluar perkiraan, Senin (11/4), wanita yang tidak mempunyai pekerjaan ini malah disuruh pulang untuk mengurus kartu BPJS-nya. Soalnya, pihak rumah sakit menuding jika kartu BPJS yang dipakainya milik orang lain.

“Selama tiga hari di rumah sakit tersebut, saya dikenai biaya Rp7 juta. Saya pun disuruh pulang untuk mengurus kartu BPJS, sedangkan bayi saya ditinggal di rumah sakit. Sebab, pihak rumah sakit menuding kartu BPJS yang didaftarkannya milik orang lain.

“Saya sedang binggung sekarang ini untuk mengurus karut BPJS lagi seraya mencari biaya. Kalau tidak ada kartu BPJS sampai tanggal 13 April nanti, saya harus membayar biaya persalinan secara umum. Karena, pihak rumah sakit tidak peduli,” ungkapnya seraya menambahkan enggan berpisah dengan buah hatinya.

Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Mitra Sejati, dr Marolop J Butar-butar berkilah jika pihaknya menyuruh Masdinar pulang. “Nggak benar itu. Kita minta Masdinar untuk mengurus kartu BPJS-nya dan bukan disuruh pulang. Malahan kita kesal dengan ulah pasien. Dia (Masdinar) masuk ke rumah sakit pakai kartu BPJS milik orang lain. Itu kita ketahui setelah dicek nama pasien tidak sama dengan nama Mardinar,” bebernya.

Sementara itu, Nelly tetangga Mardinar kesal dengan ucapan yang dilontarkan Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Mitra Sejati. “Tak benar apa yang dituding pihak rumah sakit. Kita minta pihak rumah sakit jangan membohongi wartawan. Mardinar masuk ke rumah sakit melalui kartu BPJS-nya sendiri dan bukan milik orang lain,” ucapnya dengan nada kesal.

Kejadian seperti ini bukanlah pemandangan yang pertama kali kita lihat di negeri yang kita cintai ini, dimana hak-hak orang miskin lagi lemah di diskrimaniskan sementara orang-orang besar yang punya banyak uag di prioritaskan, Rumah sakit bukan lagi tempat orang berobat namun terkesan dijaikan ladang bisnis, sugguh miris negeri ini (kk/sm)