Panglima TNI dan Plt Gubsu Resmikan Mesjid dan Gereja Relokasi Pengungsi Sinabung di Siosar
SUARAMEDAN.com - Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo didampingi Plt Gubsu H T Erry Nuradi dan unsur FKPD Provinsi
Sumatera Utara meresmikan gedung gereja dan mesjid di relokasi pengungsian
erupsi Sinabung Desa Siosar, Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Rabu (27/4).
Hadir dalam kesempatan itu
Pangdam I/BB Mayjend Lodewyk Pusung, Kapolda Sumut Irjen Raden Budi WInarso,
Bupati Karo Terkelin Brahmana, Dan Lanud Soewondo Kol (PNB) Arifien Syahrir,
Dan Lantamal Belawan Kol Widodo Dwi Purwanto dan ribuan masyarakat pengungsi
dan masyarakat Karo umumnya.
Gatot mengatakan gedung gereja Oikumene
Bahtera Kasih dan mesjid Al Hikmah yang dibangun secara swadaya itu diharapkan menjadi perekat kehidupan
sosial kemasyarakatan di Siosar. “Gereja dan mesjid adalah lambang kebaikan,
kasih Tuhan, semoga dapat memberi semagat bagi warga agar bisa membangun dan memberi
kehidupan yang lebih indah dari sebelumnya,” kata Gatot.
Dia menjelaskan Presiden Joko
Widodo begitu dlantik langsung datang ke Kabupaten Karo untuk menyaksikan langsung
dampak erupsi. Berdasarkan laporan bahwa erupsi berkepanjangan, maka presiden memutuskan
untuk membangun reloksi, kemudian memerintahkan kepada TNI. “Seminggu kemudian
saya kemari dan berkoordinasi. Tempat ini ditentkan bersama-sama dan merupakan
yang terbaik dari berbagai alternatif. Saya
senang, saai ini semua pengungsi yang hadir di sini sudah bisa tersenyum,” kata
Gatot.
Sementara itu, Plt Gubsu menjelaskan
relokasi Siosar adalah relokasi tahap I yang telah diupayakan TNI bersama
pemerintah untuk 370 KK dari tiga desa, yakni
Simacem Berkerah dan Sukameriah. Masyarakat korban juga diberikan lahan
pertanian untuk menopang kehidupan masyarakat agar kembali bangkit secara
mandori dalam menjalankan aktivitas sosial ekonomi maupun budaya.
“Pemerintah
juga memberi bantuan percepatan relokasi guna mendukung infrastruktur dan
supratruktur sosial ekonomi terus dipacu melalui bantuan rumah ibadah, kantor
desa, balai desa, jambur, dapur, kamar mandi, gapura, drainase, jalan tersier,
penambahan energy listrik, jalan usaha tani ke lokasi lahan pertanian, pustu,
sekolah, terminal, land clearing TPU dan bantuan saprodi,” jelas Plt Gubsu .
Dikatakannya, tujuan pembangunan
pasca bencana untuk memulihkan kembali kehidupan masyarakat yang sudah terpuruk
untuk bangkit kembali dari sisi aspek sosial, ekonomi maupun budaya. Oleh
karena itu, Plt Gubsu menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menempati
rumahnya dan melaksanakan aktivitas seperti sediakala.
Menurut Plt Gubsu pembangunan
rumah ibadah seperti gereja dan mesjid penting karena bukan hanya menjadi
tempat ibadah namun juga fungsi sosial kemasyarakatan bagi sesama pemeluk dan
memupuk toleransi. Diharapkannya agar para pemeluk agama yang berbeda-beda dapat
menjalin hubungan dalam kegiatan sosial ekonomi sehingga pemulihan kehidupan
seluruh masyarakat relokasi Sosar mampu tumbuh dan berkembang dengan cepat
mengejar ketertinggalan dengan desa-desa lainnya.
Bencana erupsi Gunung Sinabung sudah berlangsung lebih 5 tahun sejak erupsi pertama tahun 2010 lalu. Erupsi pada tahun 2010 berlangsung sebulan, dalam kurun waktu 3 tahun jeda, pada bulan September 2013 gunung SInabung kembali bergolak yang mengharuskan masyarakat berada dalam pengungsian selama 2 tahun 8 bulan. Sementara itu, intensitas dan frekuensi erupsi gunung SInabung yang terus bergolak mengakibatkan masyarakat sebanyak 9.322 jiwa masih berada di Sembilan titik pos pengungsian sampai saat ini.
Bupati Karo Terkelin Brahmana
menjelaskan, pihaknya diberi tengat waktu hingga Juni 2016 untuk menyiapkan relokasi
tahap II bagi 1.680 kk dari empat desa.
Berbeda dengan relokasi tahap pertama di Siosar, untuk relokasi tahap ke dua dilakukan
secara mandiri dan pemerintah tidak lagi menyiapkan lahan. Dia menjelaskan
karena izin pembukaan lahan hutan untuk relokasi tahap dua tidak keluar, maka
diputuskan masyarakat secara berkelompok
mencari sendir areal untuk pembangunan rumah dan ladang. Sedangkan fasilitas umum
pendukung perumahan nantinya disiapkan pemerintah.
Terkelin menjelaskan sebanyak
1.682 kk asal Desa Guru Kinayan, Berastepu, Durintonggal dan Gamber akan
mendapatkan alokasi Rp 110 juta per kepala keluarga yang terdiri atas Rp 59,4
juta untuk penyedian tanah dan pembangunan rumah dan Rp 50,6 juta untuk lahan
pertanian.[sm]
loading...
0 Response to "Panglima TNI dan Plt Gubsu Resmikan Mesjid dan Gereja Relokasi Pengungsi Sinabung di Siosar"
Post a Comment