Salman : Pedagang Pasar Induk Tuntungan Resah Banyaknya Pungli

SUARAMEDAN.com - Sebagai mitra para pedagang, Perusahaan Daerah (PD) Pasar berkewajiban menjamin keamanan dan kenyaman para pedagang yang mencari nafkah pasar-pasar yang mereka kelola. Termasuk halnya para pedagang di Pasar Induk Tuntungan yang kini resah dengan adanya pungutan liar.

“Kita menyayangkan komentar Dirut yang seakan-akan buang badan kalau persoalan adanya pungutan liar di pasar yang mereka kelola adalah tugas dari Pihak Kepolisian. Persoalan nantinya mereka tetap harus berkoordinasi dengan polisi itu diluar persoalan. Tetapi menjadi kewajiban bagi PD Pasar memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pedagang yang memberi kontribusi keuntungan kepada mereka,”ujar Ketua Komisi C DPRD Medan, Salman Alfarisi, Kamis (21/5/2015/2015).

Lebih lanjut dikatakan Salman, kondisi kenyamanan dan keamanan merupakan salah satu faktor keberlangsungan aktivitas usaha di Pasar Induk. Artinya, jika hal tersebut tidak mampu diciptakan PD pasar sebagai pengelola hal ini merupakan citra buruk Pemko Medan. Terkait hal ini, lanjut Salman pihaknya membuka diri kepada para pedagang yang ingin melaporkan keluhan ini kepada Komisi C.

“PD Pasar tidak bisa lepas tanggungjawab. Jadi untuk apa para pedagang bayar uang keamanan. Kita pasti akan menampung setiap apirasi masyarakat termasuk keluhan pedagang di Pasar Induk soal pungli itu,”tegas Salman.

Seperti diketahui pedagang Pasar Induk, Tuntungan resah karena menjadi korban pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pemuda setempat. Setiap pedagang dikutip Rp 10.000-Rp 15.000.

Dirut PD Pasar Benny Sihotang meminta pedagang agar melaporkan mengenai pungli yang dilakukan sejumlah oknum-oknum tersebut ke pihak kepolisian. Dia mengaku tak bisa menindak praktik pungli yang terjadi di Pasar Induk.

“Silakan lah lapor ke polisi. Tak mungkin kita yang mengurus itu lagi. Saya pun tahu tentang pungli itu dari media. Jadi saya minta pedagang yang merasa dipungli harap lapor ke polisi,” bebernya.(dna/mdn)