Setelah Merapat Ke Nasdem, Ridwan Kamil Terancam Terancam Tidak Ikut Pilkada - Suara Medan | Info Medan Terkini

Setelah Merapat Ke Nasdem, Ridwan Kamil Terancam Terancam Tidak Ikut Pilkada


Setelah Merapat Ke Nasdem, Ridwan Kamil Terancam Terancam Tidak Ikut PilkadaSUARAMEDAN.com - Setelah di deklerasikan Partai Nasdem untuk maju di Pilkada Jawa Barat beberapa bulan yang lalu, kini Walikota Bandung Ridwan Kamil terancam ditinggalkan partai-partai besar.


Pencalonan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 hingga kini belum jelas. Partai NasDem, satu-satunya partai yang sudah mendeklarasikan wali kota bandung itu tak memiliki cukup kursi untuk mengusung sendirian. Sedangkan partai politik lainnya sudah mempersiapkan masing-masing calon.

Partai Golkar sudah mantap mencalonkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai cagub. Bahkan Sekjen Golkar Idrus Marham mengungkapkan Golkar sudah melakukan komunikasi secara internal dengan PDIP. Idrus berharap kepada PDIP agar bulan Agustus ini sudah bisa diumumkan soal pasangan Cagub-Cawagub Jabar.

"Khusus Jabar saya kira hampir sudah final tinggal kami mencoba melakukan komunikasi, koordinasi dan konsolidasi untuk mempertemukan bagaimana agar pasangan dari Golkar dan PDIP nanti akan kita deklarasikan," kata Idrus di kediamannya, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8).

Idrus pun mempertegas bahwa partai Golkar akan mengusung Dedi dalam Pilgub Jabar 2018. Karena tidak ada alasan partai Golkar tidak mengusung Dedi.

"Jadi yang sering saya sampaikan bahwa partai Golkar senantiasa prioritaskan pada kadernya. Apalagi pengurus terlebih Ketua Golkar. Saudara Dedi Golkar, Ketua Golkar Jabar, kerjanya luar biasa, kerja lapangan luar biasa, kerjanya sudah terbukti. Sehingga saya ingin mempertegas lagi, bahwa tidak ada alasan untuk tidak mencalonkan saudara Dedi," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sinyal bakal mendukung opsi Golkar yang mengusung Dedi Mulyadi. "Pak Dedi juga membangun silaturahmi dengan DPD PDIP Jabar," tuturnya.

"Mengingat PDIP Jabar bisa usung sendiri tetapi karena ini pemilu rakyat tentu saja kami harus memperhatikan betul bagaimana aspirasi rakyat Jabar mengenai calon pemimpinnya sehingga kerjasama itu dimungkinkan dan Agustus proses pengerucutan fit and proper test sudah dilakukan," tukasnya.

Lantas bagaimana nasib Ridwan Kamil yang dalam beberapa survei cagub Jabar masih unggul? Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa merespons santai kian mesranya dua partai, Golkar dan PDIP untuk Pilgub Jabar 2018. Saan menyebut, Golkar dan PDIP belum bisa dipastikan berkoalisi, karena sampai saat ini peta politik di Jabar masih cair dan dinamis.

"Ini masih cair dan panjang prosesnya. Belum ada yang pasti. Kita tahu sendiri pendaftaran ke KPU baru berlangsung pada Januari 2018 nanti," kata Saan saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (7/8).

Saan melanjutkan, sama sekali tidak khawatir adanya manuver politik yang dilakukan Golkar jelang Pilgub Jabar tahun depan. Pernyataan Idrus bagi dia adalah hal wajar karena Golkar sendiri memang hampir pasti karena memiliki sosok yang diusung. Begitu juga dengan PDIP yang saat ini memiliki beberapa nama yang masuk dalam penjaringan.

"?Sama sekali tidak khawatir. Ini masih banyak partai yang belum menentukan calonnya, kan ya. Itu wajar mereka punya calon. Wajar dong kalau mereka mengatakan, misalkan untuk tidak mendukung RK. PDIP wajar juga kalau hampir menutup pintu. Karena mereka membuka proses penjaringan. Mereka kan tidak mau menyakiti para bakal calon tersebut. Kalau masih menyatakan mempertimbangkan Ridwan Kamil, secara tidak langsung menyakiti proses internal. Kan yang sudah pasti baru diusung juga baru Ridwan Kamil oleh Partai NasDem," imbuhnya.

Menurut dia, NasDem sendiri memiliki hubungan baik dengan PDIP dan Golkar. Para pengurus baik di tingkat provinsi maupun pusat masih cair dan belum ada kepastian terkait Pilgub Jabar 2018 ini. Dari beberapa survei nama yang bersaing juga cuma ada di seputar Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

"Bahkan yang posisi elektabilitas tinggi baru Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar kan," jelasnya.

Meski begitu, Saan mengungkapkan, NasDem juga mendekati parpol lain agar mendukung Ridwan Kamil. Dia menyebut PKB dan PPP yang hampir pasti dan tinggal menunggu waktu saja untuk deklarasi.

"Intensitas untuk ketemu PKB dan PPP semakin intensif kok. Sebenarnya kita tinggal menunggu waktu saja dengan partai ini (untuk berkoalisi). Nasdem terus membangun komunikasi. Karena'kan kalau tiga partai saja sudah cukup (mengusung calon)," ujarnya.

"Kemarin juga di Rakerwil PKB di Bekasi, Kang Emil datang juga kan. Ya itu memang untuk terus melakukan komunikasi," lanjut dia menambahkan.

Menurut Saat, jika NasDem, PKB dan PPP benar berkoalisi, tiga partai ini tinggal mencari pendamping Ridwan Kamil sebagai bakal calon wakil gubernur.

"Soal wakil tinggal tergantung kesepakatan saja dari partai-partai ini," pungkasnya.


Subscribe to receive free email updates:

loading...

1 Response to "Setelah Merapat Ke Nasdem, Ridwan Kamil Terancam Terancam Tidak Ikut Pilkada"

  1. proses cepat, minimal hanya 50rb, gabung dan menangkan puluhan dan ratusan juta rupiah jika beruntung, untuk lebih jelas hubungin 7.A.C.D.8.5.6.0

    ReplyDelete