Kabut Asap Di Medan Semakin Mengkhawatirkan - Suara Medan | Info Medan Terkini

Kabut Asap Di Medan Semakin Mengkhawatirkan

Kabut Asap Di Medan Semakin Mengkhawatirkan


SUARAMEDAN.com -Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di Riau semakin tebal menyelimuti Kota Medan dan beberapa wilayah sekitarnya. Kabut asap juga mengganggu jarak pandang pengendara.

Andi, seorang pengguna jalan yang melintas di kawasan Titi kuning mengatakan, kabut asap yang diduga dari kebakaran hutan terlihat menyelimuti Kota Medan. Pagi hari, kabut asap begitu terlihat jelas dan tebal menyelimuti ruas jalan.

“Hari ini asap terlihat begitu tebal dan mengganggu jarak pandang pengendara, pas lagi jalan naik motor, mata pun terasa agak perih,” ungkapnya, seperti dilansir waspada.co.id, Kamis (3/9).

Terpisah, Staf Pelayanan Data BMKG Wilayah I Medan Rika Karyani mengatakan, asap berasal dari kebakaran hutan di kawasan Riau. BMKG mendeteksi titik api di Riau dan Kepulauan Riau sebanyak 221 titik. Pola angin menyebar. Arah angin yang bergerak dari Timur ke Tenggara membuat asap langsung terbawa menuju Sumatera Utara dan sekitarnya.

“Angin dari timur ke tenggara, jadi asap dari kebakaran hutan langsung terbawa angin menuju Sumut,” ungkapnya.

Dia mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah sebaiknya menggunakan masker, sebab kabut asap itu bisa berdampak pada kesehatan.

“Jadi kita menghimbau untuk masyarakat selalu waspada dan menjaga kesehatan dengan menggunakan masker saat berkendaraan, sebab kabut asap dapat mengganggu pernafasan dan jika tidak ada keperluan di luar rumah, diharapkan masyarakat tetap mengurangi aktivitasnya di luar rumah, untuk menghindari terhirupnya kabut asap yang dapat menimbulkan penyakit,” jelasnya.

Ia melanjutkan, meski kabut asap terlihat sedikit tebal dan mengganggu jarak pandang pengendara, namun kabut tersebut masih sebatas normal dan belum mengkhawatirkan. Dari segi suhu udara juga masih normal.

Pada tingkat tertentu, polusi udara berpengaruh kepada kesehatan mata dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Biasanya ini langsung berdampak pada pada anak-anak dan balita yang kondisi fisiknya belum stabil.

Menyikapi hal ini, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan, Suriato meminta Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengambil langkah preventif terhadap asap kiriman dari Provinsi Riau. Pasalnya sudah beberapa hari ini, Kota Medan diliputi asap meskipun belum pada level mengkhawatirkan. Pencegahan itu, sebut politisi Gerindra dari Daerah Pemilihan V ini, bisa berupa membagikan masker kepada pengguna jalan yang melintas.

“Kita minta Dinas terkait tanggaplah untuk mencegah munculnya masalah kesehatan di tengah warga Medan. Jangan sampai korban penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) memadati ruangan rindu di RSUD Pirngadi, yang biasa di huni penderita saluran pernafasan,” tegasnya, Kamis (3/9).

Surianto menyarankan, agar Pemko Medan melalui Pemerintah Provinsi Sumut melakukan koordinasi ke Pemerintah Provinsi Riau untuk secepatnya menangani kebakaran lahan gambut yang biasa terjadi saat musim kemarau. Sebab dampak kebakaran lahan di provinsi tetangga itu juga mempengaruhi berbagai sektor, khususnya Kota Medan.

“Jarak pandang di Bandara KNIA sudah terganggu. Kaitannya sama Kota Medan yakni pengurangan kunjungan. Karena kota kita adalah kota transit bagi para pelaku usaha dan wisatawan yang hendak berkunjung ke Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi Sumut,” sambungnya.

Sebagaimana diberitakan kemarin, data dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menunjukkan titik api di Sumatera dan Kalimantan terus bertambah. Kondisi ini mengakibatkan kabut asap semakin tebal menyelimuti wilayah Kota Medan dan daerah di sekitarnya.

“Asap masih mengepung di banyak daerah. Akibatnya cuaca jadi mendung,” katanya, Rabu (2/9).

Ia menyebutkan, dari hasil pantauan Satelit Modis dari NASA pada Selasa (1/9) kemarin, jumah hotspot di Sumatera ada 198 hotspot yaitu di Jambi (59), Lampung (3), Sumatera Barat (7), Sumatera Selatan (46), Riau (82), dan Sumut 1. Sedangkan di Kalimantan ada 591 hotspot yaitu Kalimantan Barat (74), Kalimanta Selatan (30), Kalimantan Tengah (313), Kalimantan Timur (138), dan Kalimantan Tenggara (36).

“Di Pekanbaru dan Jambi kondisi ini sempat mengganggu beberapa jadwal penerbangan karena minimnya jarak pandang. Kualitas udara  juga sudah masuk ketegori tidak sehat,” imbuhnya.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Kabut Asap Di Medan Semakin Mengkhawatirkan"

Post a Comment