M. Hatta Taliwang : "Mengapa Kami Dituduh Melakukan Makar? - Suara Medan | Info Medan Terkini

M. Hatta Taliwang : "Mengapa Kami Dituduh Melakukan Makar?

M. Hatta Taliwang : "Mengapa Kami Dituduh Melakukan Makar?
SUARAMEDAN.com - jakarta. Tuduha serius yang ditujukan ihak kepilisian terhadap sejumlah tokih menambah psnjang permasalahan bangsvini.

M. Hatta taliwang yang merupakan mantan anggota DPR RI mengungkapkan keprihatiannya atas tuduhan tersebut.

Berikut tylisan beliau :
Saya mohon maaf dua hari ini tak buka hp/SMS/WA mengingat situasi yang kita sudah kita maklumi. Terima kasih atas atensi Bapak/Ibu/Saudaraku semua.

Kita bersyukur Ibu DR (HC) Hj. Rachmawati Soekarnoputri SH dkk sudah dibebaskan, walaupun kita prihatin masih ada teman kita yang belum dibebaskan. Saya dalam keadaan sehat wal afiat.

Sejujurnya saya marah dan perlu menenangkan emosi sehingga beberapa saat berdiam diri. Mengapa kami yang sudah baik-baik mau menyampaikan aspirasi ke depan Gedung DPR/MPR RI kok dituduh mau makar sehingga niat mulia kami terhambat dengan penangkapan terhadap teman-teman seperjuangan kami.

Kami dari Gerakan Selamatkan NKRI (GSNKRI) sudah pernah menyampaikan aspirasi demi Selamatkan NKRI. Maka hemat kami, bangsa ini harus kembali dulu ke UUD 45 (asli) untuk kemudian kita perbaiki secara _adendum_ mana bagian yang dirasakan belum sempurna.

Sudah kami kemukakan di depan Ketua MPR RI tanggal 15 Desember 2015 bersama Ibu *DR (HC) Rachmawati Soekarnoputri SH* dan *Jenderal (Purn) Djoko Santoso* dengan 150an tokoh lainnya. Bahkan dengan menyertakan buku argumentasi kami secara philosofis, ideologi, politik, hukum dan ekonomi mengapa kita mesti kembali ke UUD45 (asli) lebih dahulu.

Awal November 2016 Ibu Rachma dan pak Djoko serta kami sudah bersurat ke Ketua MPR RI mohon ketemu lagi dengan Pimpinan MPR RI untuk menyampaikan aspirasi kami lagi. Namun disambut dingin karena kami mau dijadwalkan di jam sempit hari Jumat pkl 10.30. Sehingga kami tidak bisa mengatur lagi jadwal teman-teman yang mau datang.

Kisruh masalah penistaan agama oleh *Ahok* kami pandang sebagai momentum yang pas. Juga untuk kami ingatkan agar segera kembali ke UUD45 (asli) karena pemimpin seperti Ahok di mata kami adalah salah satu _output_ sistem demokrasi super liberal, melahirkan pemimpin yang tidak faham Pancasila khususnya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya.

Hemat kami dengan sistem Musyawarah-Mufakat yang diatur dalam UUD45 (asli), Insya Allah kita bisa melahirkan pemimpin Pancasilais, memiliki kapasitas, kapabilitas, kredibilitas, integritas dan moralitas.

Aspirasi-aspirasi seperti itulah yang ingin kami suarakan pada momentum yang sama dengan tuntutan umat Islam meminta keadilan atas penistaan agama oleh Ahok pada tanggal 2 Desember 2016.

Kami bahkan secara terbuka di WA grup sudah menulis ke Pimpinan/Anggota MPR RI kiranya mau mendengar aspirasi kami. Kami juga sudah menulis surat pemberitahuan ke Kepolisian RI tentang maksud kami tersebut.

Tak ada yang kami rahasiakan. Bahkan hasil pertemuan kondolidasi tokoh-tokoh nasionalis tanggal 20 November 2016 kami sebar secara terbuka via WA (bagi yang belum baca bisa kami kirim ulang).

Apakah pertemuan terbuka dan hasilnya kami siarkan terbuka termasuk makar?

Itu yang membuat kami tersentak ketika teman-teman kami ditangkap. Kami atau saya sedih dan merasa perlu merenung dalam-dalam, apa yang salah kami perbuat selama ini untuk bangsa dan negara yang sangat kami cintai ini.

Namun kita harus tetap semangat berjuang bersama untuk keselamatan dan kebaikan bangsa kita karena sejujurnya kondisi bangsa kita sangat memprihatinkan dari banyak indikator.

Meskipun banyak hambatan dan tantangan kita harus tetap semangat.


Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "M. Hatta Taliwang : "Mengapa Kami Dituduh Melakukan Makar?"

Post a Comment