Taufik Ismail Berpuisi di Depan Sidang Ahok - Suara Medan | Info Medan Terkini

Taufik Ismail Berpuisi di Depan Sidang Ahok


Foto Sophie Sophia.SUARAMEDAN.com - Ada yang beda dengan sidang Ahok ketujuh yang di laksankaan di depan Kementerian Pertanian Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan. Selasa (24/1). Tanpak sosok Sastrawan senior Taufik Ismail yang turun gunung. Ia ikut bergabung dalam aksi menolak Ahok atas kasus penistaan agama.


Sastrawan senior ini berorasi menuntut agar majelis hakim untuk segera menahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

walaupun sudah menginjak 82 tahun, sang pujangga masih tampak gagah berdiri di podium untuk membacakan puisi yang khusus ia buat untuk aksi tolak ahok.

Sebelum puisi itu disyairkan, Taufik menyampaikan peristiwa yang terjadi saat ini sama persis dengan kejadian 50 tahun silam, yaitu saat Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin merebut negara.

“Apa yang kita alami sekarang, sama dengan 50 tahun lalu saat PKI turun ingin merebut negara. Tapi kita menang. Kali ini kita akan kembali menang,” seru Taufik di hadapan massa kontra Ahok.

Puisi pertama yang di baca Taufik Ismail berjudul ‘Di Laut Mana Tenggelamnya’. Puisi tersebut berisi tentang seseorang yang bertanya tentang beberapa hal.

Berikut puisi yang di bacakan Taufik Ismail.

Aku berjalan mencari kejujuran
Tak tahu aku di mana alamatnya
Aku pergi mencari kesederhanaan
Tak tahu aku di mana sembunyinya

Aku bertanya di mana tanggung jawab
Di laut manakah tenggelamnya ?

Aku berjalan mencari ketekunan
Di rimba manakah dia menghilangnya ?
Aku berjalan mencari keikhlasan Rasanya sih ada, tapi di mana, ya ?

Aku berjalan mencari kedamaian Di langit manakah dia melayangnya ?
Wahai kejujuran dan kesederhanaan Wahai tanggung jawab dan ketekunan
Wahai keikhlasan dan kedamaian
Di mana gerangan kini kalian
Zaman ini sangat merindukan kalian zaman ini sangat merindukan kalian.

•Puisi kedua yang ia bacakan yakni berjudul ‘Perang Ini Harus Kita Menangkan’. Puisi tersebut mempertanyakan tentang keberadaan orang jujur, berakhlak dan ikhlas di Indonesia. Sekaligus, puisi juga mengajak orang-orang untuk tidak menyerah dalam berjuang.

Masih adakah orang jujur di negeri kita ? Adakah ?
Masih ada. Tapi mereka tak bersuara.

Masih adakah orang waras di negeri kita ? Adakah ?
Masih ada. Tapi mereka tiada berdaya
Masih adakah orang berakhlak di negeri kita ? Adakah ?
Masih ada. Tapi mereka tak berwibawa
Masih adakah orang ikhlas di negeri kita? Adakah ?
Masih ada. Tapi mereka di anggap tiada.
Tapi saudaraku, tak ada cerita putus asa Kita tak akan angkat tangan menyerah kalah
Karena ibarat perang Perang ini harus kita menangkan. Harus kita menangkan.

•Pekikan takbir menggema saat Taufik membacakan puisi. Sehabis itu, ia meninggalkan lokasi bersama Munarman

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Taufik Ismail Berpuisi di Depan Sidang Ahok"

Post a Comment