Di Medan, Bilal Mayyit dan Penggali Kubur Banyak yang Bekerja Tanpa Honor - Suara Medan | Info Medan Terkini

Di Medan, Bilal Mayyit dan Penggali Kubur Banyak yang Bekerja Tanpa Honor

SUARAMEDAN.com - Keberadaan bilal mayyit dan penggali kubur di Kota Medan hingga saat ini belum seluruhnya tersentuh bantuan/honor dari Pemerintah Kota Medan. Seperti di daerah pemilihan III, yang meliputi Kecamatan Medan Helvetia, Medan Barat dan Medan Baru serta Petisah banyak diantaranya bekerja tanpa honor tersebut.

Kondisi bilal mayyit dan penggali tersebut disampaikan,  H. Suyetno, warga Lingkungan VII Jl. Setiabudi, Kel. Helvetia Timur Kec. Medan Helvetia dalam reses II Tahun 2016, anggota DPRD Medan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H.Rajuddin Sagala, S.PdI di Komplek Perumahan Pondok Surya Indah Jl. Sejahtra No. 40  Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia, Rabu (15/06/2016) lalu.

"Saat ini para bilal mayyit, penggali kuburbekerja tanpa gaji harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu intensif mereka, karena masih banyak mereka yang belum terdata sehingga belum pernah mendapatkan honor dari pemerintah terutama di Dapil-3," jelasnya.

Diungkapkannya, keberadaan mereka saat ini menjadi penting ditengah-tengah masyarakat Kota Medan. "Keberadaan mereka menjadi penting, jadi Pemko Medan untuk benar-benar memperhatikan persoalan ini," jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Medan seharusnya terus melakukan pendataan ke setiap kelurahan dan Masjid sehingga bantuan kepada Bilal Mayyit dan Penggali kubur benar-benar sampai kepada yang memang berhak. "Kita tidak ingin dikemudian hari ada laporan bahwa honor ini diterima oleh orang-orang yang tidak sepatutnya menerima," jelasnya.

Menanggapi permasalahan ini, Anggota DPRD Medan H.Rajuddin Sagala S.PdI meminta Kabag Agama Pemko Medan, supaya mendata ulang bilal jenazah dan Penggali kuburan untuk dapat diusulkan sebagai penerima insentif/honor dari Pemko.

"Selama ini masih banyak yang belum mendapatkan ini perlu pendataan menyeluruh dari Pemko Medan dalam hal ini Bagian Agama," jelasnya.

Rajuddin juga menilai honor yang ditermima Bilal Mayyit dan penggali kubur masih terlalu rendah nilainya. "Kita melihat masih rendah, untuk itu kedepan kita meminta Pemko Medan agar menambah anggaran ini," jelasnya.

Dalam kesempatan reses tersebut, warga juga mempertanyakan soal lahan pekuburan dan adanya pungutan administrasi di kelurahan.

Seperti disampaikan H. Ismadi warga Jalan. Setiabudi Lk 7 Kelurahan Helvetia Timur Kec. Medan Helvetia yang meminta tempat pemakaman umum. "Tanah Pemakaman Umum (TPU) di Kec. Medan Helvetia dan Medan Barat semakin sempit, sementara penduduknya semakin padat maka perlu dialokasikan Tempat Pemakaman Umum yang baru untuk warga yang akan meninggal dunia," jelasnya.

Sementara itu soal pengurusan administrasi di kelurahan Helvetia Timur sangat memberatkan warga hal itu dialami langsung dirinya sendiri ketika mengurus Surat Keterangan Domisili anaknya yang diminta oleh kelurahan Rp. 500.000,- belum lagi warga lain ketika mengurus KK, KTP & Akte Kelahiran, Surat Kematian, Surat Pindah selalu diminta antara Rp. 100.000,- sd Rp. 500.000.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Di Medan, Bilal Mayyit dan Penggali Kubur Banyak yang Bekerja Tanpa Honor"

Post a Comment