MEMALUKAN.....! Pengungsi Iran ini Ketahuan Malah Mabuk-mabukan...Kembalikan Aja ke Negaranya !
Tuesday, June 28, 2016
Imigran,
Imigrasi Kelas I Polonia,
Kakanim Kelas I Polonia Heriyanto,
Kota Medan
SUARAMEDAN.com - Sejumlah masyarakat yang terletak di kawasan Jalan Dr. Mansyur persisnya diseputaran tempat penampungan My Mansion mengaku resah melihat perilaku sejumlah pengungsi ilegal yang ditampung di tempat tersebut. Pasalnya, pada jam-jam tertentu, sejumlah pengungsi ilegal tersebut terlihat meminum-minuman tuak (minuman beralkohol khas Medan) hingga berjalan dalam kondisi mabuk.
"Tidak tentu juga kapan mereka minum tuak-nya. Pokoknya kalau sudah ke belakang, pasti mereka minum tuak di salah satu pakter tuak yang ada di dalam gang ini. Setelah dari tempat itu, pasti mereka terlihat mabuk dan mukanya merah. Jalannya aja sudah sempoyongan," ungkap salah seorang warga yang berprofesi sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Dr. Mansyur itu sembari meminta merahasiakan identitasnya karena takut dicari-cari para pengungsi tersebut, Minggu (26/6) malam.
Kendati sudah sering terlihat mabuk-mabukan, warga itu menyesalkan tidak adanya pengawasan yang dilakukan petugas Imigrasi Kelas I Polonia Medan. Hal itu terbukti, petugas Imigrasi sangat jarang memantau keberadaan para pengungsi tersebut.
"Kalau mau minum (minum tuak, red) ke belakang, tidak tentu berapa orang. Kadang bisa berenam, kadang bisa berempat. Kalau tadi, ada dua orang yang ke belakang. Saya tanda wajahnya karena mereka sering minum ke belakang," terang warga itu lagi.
Berdasarkan penelusuran dilapangan, informasi tersebut memang benar adanya. Terlihat ada dua pengungsi ilegal yang berjalan dengan kondisi setengah sempoyongan. Saat dikonfirmasi kepada sumber, keduanya memang baru keluar dari belakang. "Iya memang itu orangnya bang. Mereka berdua memang baru dari belakang," tukasnya.
Kedua pengungsi ilegal yang diketahui bernama Amir Hossein Kirman Shahi dan Ehsan Mahmod Robati asal Iran, sempat berkilah baru pulang dari salah satu swalayan di Medan. Namun setelah ditanya lebih jauh, keduanya mengaku baru minum di belakang. Namun hanya minum bir. "Iya, saya mohon maaf. Saya janji tidak akan melakukannya lagi," ujar Amir dalam bahasa Inggris.
Mendengar pengakuan itu, wartawan lalu menghubungi Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto. Namun telepon selulernya tidak diangkat. Selanjutnya, Kasi Wasdakim Kanim Kelas I Polonia, Hartur Tampubolon juga dihubungi. Beruntung, Hartur merespon informasi tersebut dan menugaskan dua anggotanya, Imam dan Torang untuk terjun ke lokasi untuk menjemput kedua pengungsi tersebut.
Sayangnya, setelah dijemput, petugas hanya memulangkan kedua pengungsi ilegal tersebut ke tempat penampungannya tanpa ada dikenakan sanksi atas perbuatan mereka yang meresahkan masyarakat tersebut.
Saat hal itu dikonfirmasi, Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto, malah memberikan respon tidak baik. Mantan Kabag Humas Ditjen Imigrasi itu marah-marah kepada wartawan. Tidak sampai disitu, Heriyanto juga memerintahkan Kasubsi Penindakannya, Fabee untuk memeriksa wartawan sebagai pelapor.
"Saya apresiasi laporan ini, makanya kami mau minta identitas anda untuk selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Imigrasi sangat saya respon," ujarnya meninggi seraya menghardik wartawan.
Kemarahan Heriyanto diduga karena tidak terima saat disinggung mengenai pengawasan Imigrasi yang dianggap lemah terkait keberadaan orang asing. Heriyanto juga sempat mengancam wartawan sembari menunjuk-nunjuk dengan tangan kirinya.
Menanggapi itu, Thamrin mengaku kepada Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto bahwa kedatangannya hanya untuk konfirmasi terkait temuan adanya pengungsi ilegal yang dikabarkan kerap minum tuak di wilayah Jl Dr Mansyur. "Saya datang kemari mau minta informasi, bukan mau melaporkan pak. Kenapa respon bapak meninggi," ujarnya.
Beruntung, Kasubsi Penindakan, Fabee berhasil meredam kejadian itu hingga tidak sempat memanjang.
"Tidak tentu juga kapan mereka minum tuak-nya. Pokoknya kalau sudah ke belakang, pasti mereka minum tuak di salah satu pakter tuak yang ada di dalam gang ini. Setelah dari tempat itu, pasti mereka terlihat mabuk dan mukanya merah. Jalannya aja sudah sempoyongan," ungkap salah seorang warga yang berprofesi sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Dr. Mansyur itu sembari meminta merahasiakan identitasnya karena takut dicari-cari para pengungsi tersebut, Minggu (26/6) malam.
Kendati sudah sering terlihat mabuk-mabukan, warga itu menyesalkan tidak adanya pengawasan yang dilakukan petugas Imigrasi Kelas I Polonia Medan. Hal itu terbukti, petugas Imigrasi sangat jarang memantau keberadaan para pengungsi tersebut.
"Kalau mau minum (minum tuak, red) ke belakang, tidak tentu berapa orang. Kadang bisa berenam, kadang bisa berempat. Kalau tadi, ada dua orang yang ke belakang. Saya tanda wajahnya karena mereka sering minum ke belakang," terang warga itu lagi.
Berdasarkan penelusuran dilapangan, informasi tersebut memang benar adanya. Terlihat ada dua pengungsi ilegal yang berjalan dengan kondisi setengah sempoyongan. Saat dikonfirmasi kepada sumber, keduanya memang baru keluar dari belakang. "Iya memang itu orangnya bang. Mereka berdua memang baru dari belakang," tukasnya.
Kedua pengungsi ilegal yang diketahui bernama Amir Hossein Kirman Shahi dan Ehsan Mahmod Robati asal Iran, sempat berkilah baru pulang dari salah satu swalayan di Medan. Namun setelah ditanya lebih jauh, keduanya mengaku baru minum di belakang. Namun hanya minum bir. "Iya, saya mohon maaf. Saya janji tidak akan melakukannya lagi," ujar Amir dalam bahasa Inggris.
Mendengar pengakuan itu, wartawan lalu menghubungi Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto. Namun telepon selulernya tidak diangkat. Selanjutnya, Kasi Wasdakim Kanim Kelas I Polonia, Hartur Tampubolon juga dihubungi. Beruntung, Hartur merespon informasi tersebut dan menugaskan dua anggotanya, Imam dan Torang untuk terjun ke lokasi untuk menjemput kedua pengungsi tersebut.
Sayangnya, setelah dijemput, petugas hanya memulangkan kedua pengungsi ilegal tersebut ke tempat penampungannya tanpa ada dikenakan sanksi atas perbuatan mereka yang meresahkan masyarakat tersebut.
Saat hal itu dikonfirmasi, Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto, malah memberikan respon tidak baik. Mantan Kabag Humas Ditjen Imigrasi itu marah-marah kepada wartawan. Tidak sampai disitu, Heriyanto juga memerintahkan Kasubsi Penindakannya, Fabee untuk memeriksa wartawan sebagai pelapor.
"Saya apresiasi laporan ini, makanya kami mau minta identitas anda untuk selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Imigrasi sangat saya respon," ujarnya meninggi seraya menghardik wartawan.
Kemarahan Heriyanto diduga karena tidak terima saat disinggung mengenai pengawasan Imigrasi yang dianggap lemah terkait keberadaan orang asing. Heriyanto juga sempat mengancam wartawan sembari menunjuk-nunjuk dengan tangan kirinya.
Menanggapi itu, Thamrin mengaku kepada Kakanim Kelas I Polonia, Heriyanto bahwa kedatangannya hanya untuk konfirmasi terkait temuan adanya pengungsi ilegal yang dikabarkan kerap minum tuak di wilayah Jl Dr Mansyur. "Saya datang kemari mau minta informasi, bukan mau melaporkan pak. Kenapa respon bapak meninggi," ujarnya.
Beruntung, Kasubsi Penindakan, Fabee berhasil meredam kejadian itu hingga tidak sempat memanjang.
loading...
0 Response to "MEMALUKAN.....! Pengungsi Iran ini Ketahuan Malah Mabuk-mabukan...Kembalikan Aja ke Negaranya !"
Post a Comment