Mengalami Pengepungan Ekonomi, Erdogan Serukan Boikot AS - Suara Medan | Info Medan Terkini

Mengalami Pengepungan Ekonomi, Erdogan Serukan Boikot AS

Mengalami Pengepungan Ekonomi, Erdogan Serukan Boikot AS
Add caption
SUARAMEDAN.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa (14/08) mengeluarkan isyarat bahwa Turki akan memboikot barang-barang elektronik Amerika Serikat menyusul keputusan Presiden Donald Trump menaikkan tarif bea masuk aluminium dan baja terhadap negaranya.

Presiden Erdogan menyerukan rakyat memakai produk elektronik dalam negeri atau buatan Samsung Korea dan mendesak warga untuk tidak membeli iPhone, salah satu barang elektronik populer dari AS.

"Jika (Amerika Serikat) punya iPhone, maka ada pilihan lain, (yaitu) Samsung," kata Erdogan.

Menteri Lingkungan, Murat Kurum, mengatakan Turki dipastikan tidak akan lagi memakai produk-produk Amerika di berbagai proyek konstruksi.

Ia menggambarkan Turki saat ini mengalami 'pengepungan ekonomi'.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang berada di Turki sementara itu menyebut sanksi ekonomi Amerika terhadap Rusia dan Turki 'tidak sah'.

Lavrov menyebut sanksi itu sebagai cara Washington untuk mendapatkan 'keuntungan kompetitif yang tidak jujur dalam perdagangan global'.

Sengketa dagang AS-Turki, yang dipicu oleh penahanan terhadap Andrew Brunson, pendeta AS di Turki, telah menyebabkan anjloknya nilai tukar mata uang Turki, lira.

Sejak Januari 2018, nilai lira terhadap dolar turun sekitar 34% yang menyebabkan kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari di Turki.

Presiden Erdogan mengatakan pelemahan lira 'disebabkan oleh permainan kekuatan asing'.

Diplomat senior AS di Turki mengunjungi pendeta tersebut dan kembali menyerukan agar kasus penahanannya segera diselesaikan.

Ia berurusan dengan pihak berwenang di Turki setelah dinyatakan punya kaitan dengan partai Kurdistan yang dilarang pemerintah Turki.

Para pejabat Turki juga mengatakan bahwa Brunson terkait dengan gerakan Fethullah Gulen, ulama Turki yang kini berada di AS yang mereka tuding berada di balik kudeta militer yang gagal pada 2016.

Namun Washington menegaskan bahwa Brunson -yang memiliki izin tinggal di Turki dan mengelola sebuah gereja di Izmir- merupakan korban 'perlakuan yang semena-mena'.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyatakan 'tidak ada bukti pendeta Brunson melakukan pelanggaran hukum' di Turki.

Brunson telah ditahan selama dua tahun dan terancam hukuman penjara 35 tahun jika dinyatakan bersalah.


sumber: BBC

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Mengalami Pengepungan Ekonomi, Erdogan Serukan Boikot AS"

Post a Comment