Diskusi GIP-NKRI Dicurigai, Ini Klarifikasi Masri - Suara Medan | Info Medan Terkini

Diskusi GIP-NKRI Dicurigai, Ini Klarifikasi Masri

SUARAMEDAN.com -Kegitan diskusi rutin Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP-NKRI) bersifat akademis dan terbuka. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin tahu apa isi diskusi dan bagaimana pandangan para panelis pemberi pandangan, silahkan saja hadir.

Setiap yang hadir diperkenankan memberikan pandangannya leluasa tentang topik yang dibahas, sekalipun akan mengundang perdebatan. Ini adalah mimbar diskusi akademis bebas. Oleh karena itu, tidak perlu dicurigai.

Demikian ditegaskan Masri Sitanggang, Ketua Umum Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP-NKR), Selasa (7/8/2018), kepada wartawan sehubungan adanya pihak-pihak yang mempertanyakan kegiatan-kegiatan diskusi yang dilakukan GIP-NKRI.

Diskusi GIP NKRI yang akan diselenggarakan pada Ahad tanggal 12 Agustus 2018 bertajuk “Syariat Islam dalam Bingkai NKRI” di hotel Grand Sulthan Jalan Darussalam Medan.

Undangan disampaikan secara terbuka di berbagai grup WA dan siapa saja dibolehkan mendaftar, baik sebagai pendengar maupun sebagai penyumbang pemikiran.  Beberapa kalangan mempertanyakan kegiatan ini kepada Ketua Umum GIP-NKRI dan panitai penyelenggara.

Sebelumnya, GIP-NKRI mengangkat tajuk  “Islam, Pancasila dan Sekularisme (Pertarungan ideology di Indonesia) yang digelar di salah satu Café di wilayah Medan Sunggal. Kegiatan ini terancam gagal karena pihak Café diminta untuk membatalkan acara. Setelah bernegoisasi cukup lama, akhirnya kegiatan berjalan di bawah penjagaan pihak kepolisian. Masri Sitanggang sendiri mempersilahkan anggota kepolisian untuk ikut dalam forum diskusi.

“Kita ingin membangun negeri ini atas landasan akademik”, kata Masri Sitanggang. “Bukan atas dasar prasangka”, lanjutnya. “Ini adalah forum mencerahkan siapa saja yang memiliki peerhatian kpada nasib bangsa”, tamabahnyaa lagi.

Landasan perjuangan GIP-NKRI, kata Masri SItanggang, adalah Islam dan Pembukaan UUD 1945. Negeri ini harus konsisten dibangun sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Kedua-duanya (Islam dan Pembukaan UUD 1945) harus sejalan dan tak boleh berbenturan satu sama lain.

“Kita ingin jadi warga Negara yang baik segaligus yang taan kepada Allah dan Rasul-NYa.  Kita tidak ingin menjadi warga negara yang baik tetapi berkhianat kepada Allah dan Rasul-NYa atau sebapiknya, menjadi Islam yang baik tetapi memberontak kepada negaranya”, demikian Masri Sitanggang.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Diskusi GIP-NKRI Dicurigai, Ini Klarifikasi Masri"

Post a Comment