Pantaskah Presiden Jokowi Di Makzulkan?

SUARAMEDAN.com - Jakarta. Suara Penjatuhan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian kuat. Suara itu dimunculkan oleh, aktivis 98, aktivis 78/79, eksponen 66, aktivis sosial, aktivis pergerakan, aktivis buruh, dan aktivis lingkungan yang dikomandoi Mantan aktivis Reformasi 1998, Sri Bintang Pamungkas. Bintang tidak percaya kalau Jokowi meminta Polri mengusut kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara transparan.

Katanya, Presiden hanya sandiwara. Dan hal inilah menjadi latar belakang kalau Jokowi harus di jatuhkan (dimakzulkan).

“Tirani ini jangan cuma dilawan, tetapi harus dijatuhkan,” kata Sri Bintang 11/11 jumat, lalu dilansir berita satu dot com.

Sementara itu Pakar Hukum Tata Negara, sekaligus ketua  ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Jimly Asshiddiqie memprediksi memang bakalan ada aksi untuk menjatuhkan Jokowi. Tapi aksi itu menurutnya dilakukan oleh orang yang ingin mengadu domba umat Islam. Namun dia menyayangkan jika hal itu terjadi.

Jimly mengaku tidak ikhlas apabila umat Islam dimanfaatkan pihak tertentu untuk melakukan upaya pemakzulan atau impeachment terhadap Presiden Jokowi, karena dianggap tidak sesuai konstitusi.

“Saya sebagai ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) tidak rela jika umat Islam terjebak dalam adu domba untuk tujuan yang tidak konstitusional” Jelas dia

Butuh di ketahui, di dalam Pasal 7A UUD 1945 dijelaskan untuk pemakzulan (impeachment) itu apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa korupsi, penyuapan, pengkhianatan terhadap negara, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela maupun terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...