Masa Aksi Simpatik55 Tidak Jadi Long March Ke Mahkamah Agung, Ada Apa?

SUARAMEDAN.com - Jakarta. Jumat (5/5) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) akan menggelar aksi simpatik 55 seusai shalat Jumat. Aksi tersebut bertujuan untuk menjaga indepedensi hakim dalam memberi vonis Ahok terkait penodaan agama.

Rencananya, aksi kali ini akan diawali dengan sholat Jumat di Masjid Istiqlal lalu long march menuju Gedung Mahkamah Agung, Jakarta. Namun menurut Sekretaris GNPF-MUI ustadz Zaitun Rasmin bahwa masa Aksi idak jadi long Marsh ke Gedung MA, Namun Hanya mengutus sekitar 10 orang yang akan bertemu dengan Mahkamah Agung yang salah satunya di wakili oleh ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsudin.

Ketua GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa Aksi Simpatik 55 bukanlah ajang untuk menekan pihak hakim. Akan tetapi, untuk menunjukkan rasa ketidakadilan yang dialami umat Islam di Indonesia.

Menurut beliau tujuan Aksi simpatik ini untuk mengawasi independensi hakim, serta meminta majelis hakim untuk memustuskan perkara berdasarkan kasus penodaan agama 156a huruf a KUHP.

Masa menilai tuntutan yang di sampikan JPU terhadap kasus penistaan agama dirasa sangat tidak mewakilkan suara umat Islam.

“Kami datang untuk menunjukkan inilah rasa ketidakadilan yang kami rasakan itu dan ini tentu tidak kami buat buat,” tegasnya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...