Dikawal Polisi, Diskusi GIP-NKRI Membahas Islam, Sekularisme, dan Pancasila - Suara Medan | Info Medan Terkini

Dikawal Polisi, Diskusi GIP-NKRI Membahas Islam, Sekularisme, dan Pancasila

SUARAMEDAN.com -Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP-NKRI) mengelar diskusi politik Islam dengan tema "Islam, Pancasila dan Sekularisme: Pertarungan Ideologi di Indonesia,  Ahad (15/7/2018) di Barn Kupie Jalan Ringroad Medan.

Ketua Umum GIP-NKRI Masri Sitanggang dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Islam yang berlandaskan Kalimat Tauhid menimbulkan ketaatan, rasa cinta dan ketentraman dalam jiwa pemeluknya.

"Itu yang membuat karakter seorang mukmin itu yang terbentuk adalah inna sholati wa nusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil'alamin," ujarnya di depan para aktivis pergerakan Islam Sumut.

Hal itu pulalah, nilai Masri, yang membuat seorang muslim di bidang politik wajib berpegang pada ideologi Islam. Sementara itu, musuh dari ideologi Islam dala kenegaraan ialah sekularisme yang terbagi menjadi kapitalismr-liberalisme dan sosialisme-komunisme.

Dalam sejarah, umat Islam sangat berperan penting dalam meletakkan falsafah negara yakni Pancasila.

"Dalam sidang BPU-PKI, para peserta terpecah menjadi dua kubu yakni Nasionalis Islam dan Nasionalis Sekuler. Dalam perkembangannya disepakatilah bahwaa Indonesia bukan negara Islam tetapi juga bukan negara sekuler. Agama mendapat tempat mulia di negara," jelasnya.

Masri mengingatkan bahwa keliru yang mengatakan semangat Pancasila terdapat pada 1 Juni (yang diusulkan Soekarno), justru jiwa Pancasila berada pada Piagam Jakarta yang pada gilirannya menjadi Pembukaan UUD 1945.

"Pihak-pihak yang sering menyebut bahwa Pancasila itu yang 1 Juni. Itu berarti dia mengajak kembali untuk bertengkar masalah falsafah negara yang sudah clear dengan Piagam Jakarta. Apalagi sampai menyebutkan orang yang menjalankan syariat Islam sebagai anti-NKRI," bebernya.

Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Kota Medan, drg Sahbana yang turut hadir mengingatkan setelah semangat sekularisme yang dahulu digaungkan Nurcholis Madjid dengan ungkapan "Islam Yes, Partai Islam No", kini umat wajib Waspada dengan ungkapan Islam Nusantara.

Sebab ungkapan tersebut secara tidak langsung menjauhkan bangsa Indonesa dari nilai-nilai Islam.


Dikawal Polisi
Diskusi GIP-NKRI yang dihadiri beberapa tokoh Ormas Islam Sumatera Utara dikawal oknum kepolisian. Setidaknya ada lima orang polisi berada di luar dan dalam Cafe.

Menurut salah seorang sumber pihak kepolisian mempertanyakan izin keramaian dari diskusi tersebut, bahkan sehari sebelumnya pihak kepolisian ke lokasi acara.  Padahal acara tersebut hanya berbentuk diskusi biasa dan tidak diikuti lebih dari 300 orang.

Menyikapi hal tersebut, Masri mempertanyakan hal tersebut. "Masak kita duduk-duduk santai, diskusi tentang Pancasila dibeginikan. Harusnya kan kami digaji juga," menyindir Pengurus BPIP yang memiliki pendapatan besar.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Dikawal Polisi, Diskusi GIP-NKRI Membahas Islam, Sekularisme, dan Pancasila "

Post a Comment