Tuntaskan Banjir, Ketua Fraksi PKS Dukung Keseriusan Pemko Medan

SUARAMEDAN.com - Medan,- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Medan, Syaiful Ramadhan mendukung upaya serius Pemerintah Kota Medan dalam upayanya menuntaskan persoalan banjir, termasuk mendorong keterlibatan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II .

"Kami pada prinsipnya sangat mendukung upaya serius Pemko Medan, apalagi rencana tersebut terkait dengan upaya dalam menuntaskan permasalahan banjir di Kota Medan yang selama ini masih terus dicari jalan keluarnya," kata Syaiful kepada wartawan di Medan, Selasa (27/12/2022).

Dalam persoalan ini, pihaknya menilai harus ada keseriusan bersama antara Pemerintah Kota, Provinsi dan pihak BWS II. "Kita sangat yakin, keseriusan Pemko Medan dalam menuntaskan persoalan banjir ini didukung penuh Pemerintah Provinsi dan BWS II. Selama ini kita melihat tidak tuntasnya persoalan banjir karena adanya ego sektoral, keinginan Pemko Medan tidak sejalan dengan Pemerintah Provinsi dan BWS II. Jadi sekarang, kita berharap dengan semangat kolaborasi, jalan keluar penuntasan banjir bisa segera diselesaikan," harapnya.

Politisi muda asal Dapil V ini menegaskan, pihaknya akan memberikan perhatian penuh dalam persoalan banjir ini terutama dalam proses penyusunan anggaran. "Di DPRD Medan, kita (PKS-red) juga sangat mendukung pengalokasian anggaran salah satunya terkait penuntasan banjir di Kota Medan, yang mana persoalan banjir merupakan persoalan yang prioritas dituntaskan Walikota Medan," katanya.

Syaiful yang pernah duduk di Komisi IV yang membidangi pembangunan sangat berharap 2024 permasalahan banjir di Kota Medan bisa diselesaikan. "Kita melihat ada kesungguhan dan fokus Pemko Medan dalam menyelesaikan banjir di Medan, meskipun dalam perjalanannya tidak mudah. Permasalahan banjir memang sudah menjadi masalah serius di Kota Medan yang dari tahun ke tahun belum menemui solusi yang baik, mudah mudahan 2024 bisa tuntas sesuai janji Wali Kota dan Wakil Walikota dimana menjadikan 'Medan Bebas Banjir'" pungkasnya.