GIP NKRI Kecam Kekerasan Terhadap Muslim Uighur - Suara Medan | Info Medan Terkini

GIP NKRI Kecam Kekerasan Terhadap Muslim Uighur

SUARAMEDAN.com -Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP NKRI) mengecam keras perilaku kekerasan bahkan cenderung kepada pembersihan etnis (genocide) yang dilakukan pemerintah komunis Cina terhadap kaum Muslim Uighur di Xinjiang, Cina.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum GIP NKRI, Dr Masri Sitanggang didampingin Sekjen, Irman Arief kepada wartawan, Kamis (20/12/2018) di Medan.

"Kita mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah untuk pencegahan terhadap genosida atau pembersihan etnis dan pelanggaran hak asasi manusia sesuai dengan amanat UUD 1945," ujar Masri.

Selain itu, ia mendukung kegiaatan aksi yang akan dilakukan umat Islam seluruh Indonesia termasuk di Sumut pada Jumat (21/12).

"Kita mendukung gerakan Islam yang memberikan tekanan kepada kedutaan atau Komjen cina dan kita berharap pemerintah Cina bisa merespon," ujar pengurus MUI Kota Medan itu.

Sementara itu, Sekjen GIP NKRI, Irman Arief menyebutkan perlakuan yang diterima oleh Muslim Uighur melanggar hak asasi manusia.

"Dunia Islam, khususnya kita sudah saatnya memberi  perhatian penuh agar  saudara  saudara  kita terbebas dari perlakuan  yang tidak manusiawi  ini," ujar Irman.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memperlakukan dengan kejam muslim Uighur karena pilihannya untuk memeluk dan mengamalkan agama Islam. Perlakuan tersebut bahkan dipusatkan dalam kamp konsentrasi yang berkapasitas jutaan jiwa dengan dikelilingi tembok tinggi, menara pengawas, kamera CCTV dan penjaga bersenjata.

Menurut laporan dari media massa internasional dan pengakuan dari beberapa warga Uighur yang mengungsi/melarikan diri, beberapa tindakan diskriminatif yang mereka alami antara lain, Pelarangan memberi nama bayi dengan nama-nama Islami, dengan ancaman tidak akan mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan. Pelarangan orangtua Muslim menyelenggarakan kegiatan/ritual agama untuk anak mereka

Selain itu, pelarangan anak-anak Muslim Uighur terlibat dalam kegiatan/ritual agama. Mereka juga memerintahkan seluruh Muslim Uighur untuk menyerahkan sajadah, mushaf Al-Qur'an dan barang-barang yang berkaitan dengan Islam. Laki-laki Muslim juga dilarang memanjangkan jenggot serta adanya pemaksaan warga Muslim untuk memakan babi dan meminum alkohol di kamp konsentrasi.

Lebih parah lagi bahwa terdapat pemaksaan warga Muslim untuk meninggalkan agamanya dan menyanyikan lagu-lagu Partai Komunis.

"Mari kembali kita ingatkan  dunia  muslim  bahwa  tragedi  kemanusiaan ini telah  membuat  saudara  muslim kita telah  dirampas  ke merdekaan melaksanakan ajaran Islam oleh  rezim  komunis," ujar Irman melanjutkan.

"Seharusnya sebagai negeri mayoritas  muslim harus berani mengusir  Duta  Besar  Cina  di Indonesia  dan menarik  Duta  Besar  Indonesia  dari  Cina dan menurunkan atau  memutuskan  hubungan  diplomatik," pungkas Irman yang juga Presidium Relawan Ganti Presiden Sumut ini.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "GIP NKRI Kecam Kekerasan Terhadap Muslim Uighur"

Post a Comment