Catatan Mengejutkan Abdullah Hemamahua Tentang Antasari
Thursday, February 16, 2017
Abdullah Hemamahua,
AHY,
Antasari Azhar,
Grasi,
HMI,
Jokowi,
Kode Etik KPK,
korupsi,
KPK,
Nasional,
SBY
SUARAMEDAN.com - Kasus Antasari versus SBY belakang ini semakin menguat setelah Antasi diberi Grasi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Ternyata Grasi itu tidak diberikan sacara "gratis" oleh Jokowi, seperti istilah orang Indonesia, "Tidak Ada Makanan Gratis". Dan dampak dari perseteruan itu, ANak SBY yang bertarung dalam Pilkada Jakarta harus "angkat Koper" duluan dengan perolehan yang jauh tertinggal.
Menanggapi perseteruan tersebut, Mantan Penasehat KPK Abdullah Hemamahua angkat bicara. Abdullah punya pandangan sendiri tentang Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar. Berikut catatan Abdullah Hemamahua.
[Catatan Abdullah Hehamahua (mantan Penasihat KPK) tentang Antasari]
Pertama, secara formal, Antasari alumni HMI, tapi bukan kader. Kedua, terpilihnya beliau menjadi komisioner KPK, dipermasalahkan internal KPK. Untuk meyakinkan internal KPK, saya minta pegawai memberi waktu 6 bulan ke Antasari utk beliau buktikan bahwa dirinya pantas menjadi ketua KPK.
Bahkan, saya beritau pegawai, kalau Antasari tidak taat asas terhadap SOP dan kode etik KPK, dia terlempar dgn sendirinya. Faktanya, setahun kemudian, dia terlempar keluar.
Itulah sebabnya KPK tidak menunjuk pengacara bagi Antasari karena dia dinilai melanggar kode etik KPK. Ketiga, kasus cicak buaya dan pembunuhan Nazaruddin bukan diarahkan ke Antasari, tapi utk menghilangkan eksistensi KPK.
Cuma operatornya melihat Antasari adalah mata rantai yg terlemah dari 5 komisioner KPK. Hal ini sesuai dgn hadits yang mengatakan, serigala hanya menyerang domba yg terpisah dari kelompoknya.
Keempat, semua orang KPK tau bahwa Antasari bukan pembunuh, tapi mayoritas pejabat dan pegawai KPK tidak suka Antasari karena beliau yg merusak tatanan dan budaya organisasi di KPK yg dibangun pimpinan KPK edisi pertama.
Kelima, penangkapan besan SBY dan mantan kapolri bukan prestasi Antasari karena penyelidikan mereka sudah selesai pada periode pimpinan KPK jilid satu, cuma belum sempat dieksekusi karena sudah habis masa jabatan mereka. Jadi tidak ada alasan SBY dendam ke Antasari.
Keenam, Antasari orang yang mudah tergoda dgn iming-iming jabatan. Olehnya, beliau minta grasi setelah PK nya ditolak MA. Maknanya dia mengaku salah.
Ketujuh, kalau Antasari digunakan utk merauk suara yg memenangkan ahok, di kubu Anies ada Chandra dan Bambang, dua mantan komisioner KPK yg lebih berprestasi di KPK dibandingkan Antasari. Jadi kawan-kawan harus mampu mengeskplor kedua tokoh ini dalam menghadapi Antasari.
Demikian catatan saya ttg Antasari.
Terima kasih.
Abdullah Hehamahua
__
Sumber: Pribuminews.co.id
loading...
0 Response to "Catatan Mengejutkan Abdullah Hemamahua Tentang Antasari"
Post a Comment