Ini Yang DI Katakan Polisi Atas Penghinaan Yang di Lakukan Ernest

SUARAMEDAN.com - Selasa (7/3) Komedian Ernes Prakasa melakukan penghinaan terhadap Ulama Besar DR. Zakir Naik. Bukan tanggung-tanggung, Ernes menuduh Ulama asal India ini telah mendanai gerakan ISIS.

Sementara itu ketika di konfirmasi wartawan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan akan memeriksa dugaan bentuk hinaan komedian pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ernest Prakasa yang menyebarkan fitnah dai internasional, Zakir Naik mendanai ISIS dan menghina Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Nanti kita lihat ya, nanti kita cek bagaimana itu (kasusnya)," ujar Argo saat dihubungi, Selasa (7/3).

Jika nanti memang ditemukan ada pelanggaran UU ITE dalam twit Ernest tersebut, maka kata Argo, pihaknya akan melakukan tindakan seperti halnya kasus Buni Yani yang juga dijerat dengan UU ITE.

"Ya nanti bagaimana fakta hukumnya kita cek ya (apakah sama dengan kasus Buni Yani)," kata mantan Kabid Humas Polda Jatim tersebut.

Pernyataan Polisi ini mirip dengan pernyataannya saat mensikapi kassus "Iwab Bopeng" yang sampai sekarang tidak jelas kasusnya.

Sebelumnya, Ernest memang dianggap menyebarkan fitnah karena menyatakan Zakir Naik telah mendanai ISIS. Bahkan, diduga komedian keturunan thenghoa tersebut menghina Wapres Jusuf Kalla lantaran menemui Zakir pada Sabtu (4/3) malam.

"JK dgn hangat menjamu Zakir Naik, org yg terang2an mendanai ISIS. Sulit dipahami,” tulis Ernest di akun Twitter-nya @ernestprakasa.

Ernest menyatakan Zakir Naik mendanai ISIS berdasarkan berita dari Dailymail berjudul “Controversial preacher Zakik Naik’s banned Islamic organisation ‘gave Rs 80,000 to ISIS recruit who planned Republic Day terror attck’ pada 22 November 2016. “Gw kasih screen capture udah, link berita udah. Klo ga mau percaya ya gapapa. Tp klo blg gw asal njeplak, itu lo bth vocer isi ulang IQ,” kata Ernest.

Keberanian Ernest yang menghina ulama bukan tanpa alasan. Kebijakan Polisi yang tidak menahan Ahok membuat warga keturunan semakin berani melakukan penghinaan kepada Ulama.