Polri Dinilai Mulai tidak Sensitif soal Komunisme.
Wednesday, January 25, 2017
DPR RI,
Fahri Hamzah,
FPI,
Habib Rizieq Syihab,
Idiologi tertutup,
islam,
Komunis,
megawati,
Moncong Putih,
Nasional,
pdip,
Polri,
soekarno
SUARAMEDAN.com - JAKARTA - Bangsa Indonesia masih trauma dengan komunisme. Sayangnya, Polri dinilai mulai tidak sensitif soal komunisme.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan, Polri harus menghargai sensitivitas umat Islam dan ulama menyangkut komunisme. Menurutnya, sejarah pemberontakan Gerakan 30 September 1965 menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
"Mari kita sadarkan. Polri harus waspada bahwa bangsa kita takkan mudah menerima kembali komunisme," ujar Fahri dalam akun Twitter @Fahrihamzah disertai hashtag PaluArit, Selasa (24/1/2017).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sensitivitas ABRI saat itu (sekarang TNI-red) tidak kalah dengan sensitivitas kalangan Islam mengenai simbol palu dan arit. Polri kata dia, juga seharusnya memiliki sensivitas yang sama
"Polri dulu adalah elemen dalam ABRI yang sangat sensitif dengan pemberontakan PKI," ucapnya.
loading...
0 Response to "Polri Dinilai Mulai tidak Sensitif soal Komunisme."
Post a Comment