Ansory Siregar Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Penggerak Nasionalisme

SUARAMEDAN.com -Simalungun,-Anggota DPR-RI H. Ansory Siregar, Lc melaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar ditengah tengah memudarnya rasa nasionalisme di tengah masyarakat.Ansory Siregar merasakan nasionalisme belakangan ini terasa memudar dan sangat berdampak kepada persatuan dan kemajuan bangsa.

“Ketika kelas 1 SD 40 tahun yang lalu, guru saya menyebutkan “Indonesia negara berkembang”, sampai sekarang setelah 40 tahun Indonesia masih negara berkembang. Bahkan aset-aset bangsa banyak dimiliki oleh Asing.

Untuk itulah makanya Sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara ini sangat penting,” ungkapnya dalam acara sosialisasi empat pilar di Yayasan Pendidikan Islam AR-Risalah Jalan Asahan Kabupaten Simalungun , Rabu (23/09/2020).

Dalam kesempatan tersebut Ansory Siregar mengungkapkan alasan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP).

“Kenapa PKS menolak, itu dikarenakan dalam konsideran RUU HIP tidak dimasukkan Tap MPRS no 25 tahun 1966, yang mana tidak dituliskan bawah ideologi komunisme, leninmisme dan maxisme dalam sebagai ideologi yang berbahaya dan dilarang di bumi Indonesia tercinta,” ungkap Ansory dihadapan ratusan masyarakat, tokoh agama dan adat, juga kalangan milenial.

Diterangkannya, dalam UU No 17 tahun 2014, disebutkan bahwa setiap anggota MPR memiliki tugas untuk mensosialisasikan dan memasyarakatkan Empat Pilar MPR RI.

“Empat pilar kebangsaan itu adalah Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar itu harus dijaga dan dipelihara oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena dengan memahami dan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar ini, akan menjadi kekuatan kita sebagai bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa,” paparnya.

Di hadapan peserta sosialisasi pa Ansory menjelaskan satu demi satu pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, semestinya dilaksanakan dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Diakhir paparanya memberikan pesan pada hadirin yang hadir agar terus meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme.