Pekerja Kreatif Curhat ke HIRO Terkait Industri Perfilman di Medan
SUARAMEDAN.com - Pekerja kreatif yang tergabung dalam komunitas perfilman yang ada di Kota Medan berkeluh kesah kepada Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis.
Komunitas perfilman itu mengatakan industri kreatif seperti film dan kesenian harus tumbuh subur di Kota Medan. Caranya, dengan memaksimalkan peranan para konten kreator serta seniman yang ada di Kota Medan. Terlebih, di Kota Medan terdapat beberapa SMK negeri maupun swasta serta kampus yang memiliki jurusan kesenian.
Salah satu pekerja kreatif perfilman, pimpinan Yayasan Sinema Manu Project Pro Indonesia, Imanuel Ginting mengapresiasi rencana Yasyir Ridho untuk mengembangkan industri film di Kota Medan.
"Ada banyak pelajar dan mahasiswa yang belajar tentang perfilman atau ilmu kreativitas lainnya. Tentu mereka akan berfikir untuk menerapkan ilmu yang didapatkannya untuk mendapatkan penghasilan. Seharusnya pemerintah mendukung dengan membuat wadah, regulasi serta pelatihan perfilman dan kreativitas lainnya," kata Imanuel bersama pekerja kreatif lainnya kepada Yasyir Ridho saat berdiskusi, Jumat (27/9/2024).
Manu Ginting mengungkapkan, dirinya beberapa kali terlibat dalam produksi film nasional yang mengambil lokasi syuting di Medan. Namun pemerintah hanya memberikan fasilitas hanya kepada artis dan pekerja dari Jakarta.
"Kalau di luar negeri itu, produksi film harus melibatkan 30 persen pekerjanya dari orang lokal. Nah, kalau di Medan didukung dan difasilitasi, tapi hanya untuk orang yang dari Jakarta, pekerja dari Medan nggak dapat apa-apa," ungkapnya.
Menanggapi curhatan para pekerja kreatif dan seniman itu, pasangan Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis (HIRO) menilai keberadaan industri kreatif akan membantu terciptanya lapangan pekerjaan di Kota Medan.
"Keberadaan konten kreator dan penggiat film ini juga harus berkembang dan difasilitasi. Kita bangga kalau aktor-aktor film dari Medan yang menghiasi layar-layar di bioskop," ujar Yasyir Ridho Loebis.
Yasyir Ridho juga mengapresiasi Yayasan Sinema Manu Project Pro Indonesia yang telah aktif membantu perkembangan industri film di Medan. Ia berjanji, jika diamanahkan menjadi Wakil Wali Kota Medan untuk memperjuangkan nasib para penggiat film.
"Kalian ini orang- orang kreatif, bahwa sebenarnya kalian ini pahlawan, karena bisa membuka lapangan pekerjaan. Tanpa dibiayai negara tapi bisa memberikan lapangan pekerjaan," katanya.
"Belakangan ini saya melihat banyak film-film yang mengambil lokasi syuting dk Medan. Saya sepakat jika ada kegiatan serupa, harus melibatkan setidaknya 30 persen pekerjanya yang asli Medan. Yang dituntut masyarakat inikan lapangan kerja, kita akan support itu," sebutnya.
Yasyir Ridho berharap, kegiatan seperti Festival Film Medan harus terus dilaksanakan. Sebab, kegiatan itu mampu menjadi pemicu anak-anak Medan untuk menyalurkan bakat teaternya.
"Kalau bisa, peserta dari festival film Medan itu dari tiap-tiap kelurahan. Jadi ada 151 film yang diproduksi penggiat film Medan yang dinilai. Pihak kelurahan harus memfasilitasi," ucapnya.
Selain itu, keberadaan Taman Budaya Medan juga harus dimaksimalkan. Sehingga, setiap harinya, akan banyak hasil-hasil seni dari para seniman yang bisa diproduksi.
loading...
0 Response to "Pekerja Kreatif Curhat ke HIRO Terkait Industri Perfilman di Medan "
Post a Comment