10 Fakta Menarik Tentang CEO Telegram, Pavel Durov - Suara Medan | Info Medan Terkini

10 Fakta Menarik Tentang CEO Telegram, Pavel Durov


10 Fakta Menarik Tentang CEO Telegram, Pavel DurovSUARAMEDAN.com.- Pavel Durov adalah orang yan ada di belakang Telegram, sebuah aplikasi pengiriman pesan yang saat ini menjadi bahan perdebatan karena mengusung teknologi enkripsi yang kontroversial. Telegram dituduh menjadi alat komunikasi oleh kelompok militan seperti Negara Islam Irak-Suriah (ISIS).


Dilansir dalam laman CNN pada Minggu, 20 Desember 2015 Telegram adalah pesaing WhatsApp yang berbasis di Berlin. Menggunakan dua lapisan enkripsi, Telegram diklaim 'lebih cepat dan lebih aman' dari layanan pesan instan lainnya.

Seperti aplikasi pengiriman pesan lainnya, pengguna dapat mengirim pesan dan file ke daftar kontak, membuat obrolan di grup sampai dengan 200 anggota, atau melakukan obrolan rahasia khusus yang rekamannya bisa terhapus dengan sendirinya.

Kelompok teroris ISIS kabarnya beralih ke aplikasi bawah tanah terenkripsi seperti Telegram untuk berkomunikasi diantara mereka. Laith Alkhouri, direktur penelitian di Flashpoint Global Partners, menyebutnya hal baru yang masih panas diperbincangkan di kalangan jihadis.

Tapi siapa sebenarnya Pavel Durov, pendiri aplikasi berusia 31 tahun ini? Berikut fakta-faktanya:
1. 'Mark Zuckerberg' dari Rusia
Sebelum Telegram, ia mendirikan Vkontakte (disebut VK) pada tahun 2006, jaringan sosial populer di Rusia yang berfungsi sebagai aplikasi alternatif seperti Facebook.

2. Dia sekarang diasingkan oleh Rusia
Pada tahun 2014, ia memilih untuk meninggalkan negara asalnya, ia menolak memenuhi permintaan dari pemerintah Rusia untuk menyerahkan data pengguna Vkontakte Ukraina. Pada saat itu, pemerintah di Rusia telah menguasai Internet.

3. Dia pernah menawarkan Edward Snowden pekerjaan
Ketika Rusia memberikan informasi mengenai pembocoran rahasia intelijen Amerika Serikat tersebut pada 2013, Durov menawarkan pekerjaan sebagai pengembang perangkat lunak keamanan di Vkontakte.

Pada saat itu, Durov masih diliputi kebanggaan atas negaranya: "Pada saat-saat yang sama seseorang merasa bangga dengan negara kita dan menyesal atas langkah-langkah Amerika Serikat - negara mengkhianati prinsip-prinsip yang pernah dibangun di atasnya," katanya. Dia juga menganggap Snowden pahlawan pribadinya.

4. Dia menganggap aplikasi pesan lainnya tidak bagus
Itulah mengapa ia dan saudaranya, Nikolai, mulai membuat Telegram di 2013. "Sederhananya, tidak peduli berapa banyak aplikasi pengiriman pesan lain yang ada di luar sana, semuanya tidak bagus," katanya dalam sebuah wawancara di TechCrunch Disrupt pada bulan September.

5. Dia lebih peduli tentang ancaman privasi dari ancaman teroris
"Jika Anda melihat situasi secara statistik dan menyingkirkan emosi, probabilitas menunjukkan bahwa Anda atau saya akan mati sebagai akibat dari terorisme," kata Durov kepada Erin Mclaughlin dari CNN Internasional pada bulan September.

"Probabilitas bahwa kita menjadi korban sebuah kecelakaan mobil adalah satu juta kali lebih tinggi dari probabilitas kita akan menderita akibat dari aksi teroris."

6. Komunikasi pribadi yang aman lebih berharga
Setelah ISIS dilaporkan menggunakan Telegram untuk berkomunikasi, Telegram mengatakan bahwa mereka telah memblokir 78 kanal terkait ISIS dalam 12 bahasa. Namun komunikasi pribadi antara anggota ISIS tidak akan terpengaruh.

Tapi itu bukan berarti enkripsi Telegram buruk. "Kami berpikir bahwa menyediakan alat komunikasi pribadi yang aman seperti ini bagi 99 persen orang yang tidak ada hubungannya dengan terorisme, lebih berarti daripada ancaman yang kita lihat dari sisi lain," kata Durov kepada Mclaughlin.
Dia menambahkan bahwa tidak mungkin untuk membatasi penyebaran enkripsi. "Teroris akan selalu menemukan alat komunikasi yang aman," katanya.

7. Menurutnya, Pemerintah Perancis sama-sama bertanggung jawab atas serangan Paris
Durov menulis bahwa”'kebijakan dan kecerobohan Perancis, penyebab tragedi itu sendiri” katanya. Dia mengatakan pemerintah Perancis mengambil uang dari orang-orang dengan 'pajak yang terlampau tinggi' untuk membelanjakan uang itu untuk 'melancarkan perang tidak berguna'.

8. Tujuan utama Telegram tidak mencari untung
Pavel Durov mendirikan dan mendanai Telegram dari 'sumbangan dermawan' uangnya sendiri. "Jika Telegram bangkrut, kami akan mengundang pengguna kami untuk menyumbang dan menambahkan opsi berbayar yang murah agar untung. Tapi mencari keuntungan tidak akan pernah menjadi tujuan utama Telegram," tulis FAQ Telegram.

9. Dia adalah pelancong dunia dan fotografer berbakat
Akun Instagram-nya diisi dengan foto-foto keindahan berbagai lanskap di dunia dan foto-foto pribadinya. Lokasi foto terbaru termasuk Finlandia, Barcelona, San Francisco, New York, dan Roma. Meskipun Durov dibesarkan di St. Petersburg, ia menghabiskan sebagian masa kecilnya di Italia.

10. Tapi dia tidak mau disebut tinggal di sebuah negara
"Saya memilih untuk tidak menunjuk lokasi di peta. Saya pikir kita harus mengurangi ketergantungan pada konsep usang yang kita sebut negara," kata Durov kepada Mclaughlin.

Dia tidak menyesal meninggalkan Rusia. "Saya sangat senang bahwa saya (meninggalkannya) karena perusahaan baru jauh lebih sukses dari yang sebelumnya," katanya. Tapi dia mengatakan kemungkinan akan kembali satu hari. "Saya tidak yakin saya memiliki niat untuk kembali ke sana dan menetap."

sumber: Money.id

Subscribe to receive free email updates:

loading...

1 Response to "10 Fakta Menarik Tentang CEO Telegram, Pavel Durov"

  1. mari buruan yang jauh merapat, yang dekat silahkan daftar,mainkan dan menangkan hadiahnya, hanya di u*p*d*a*t*e*b*e*t*t*i*n*g

    ReplyDelete