Beredar Pembalut Berbahaya, Masyarakat Belum Puas Penjelsan Kementerian Kesehatan
"Kalau cuma bilang nggak papa ada residu klorin di pembalut, menurut saya nggak ngasih penjelasan. Kayaknya menggampangkan sekali," kata Indah Yusari, seorang warga Cilegon yang belakangan menggagas petisi pembalut berbahaya, saat dihubungi detikHealth, Kamis (9/6/2015).
Sebagai pengguna produk pembalut selama bertahun-tahun, Indah merasa dirugikan karena selama ini tidak pernah ada informasi tentang kandungan bahan berbahaya dalam produk yang dipakainya di organ paling intim. Ia berharap selain ada batas maksimal, juga ada label yang menginformasikan kandungan tersebut.
Tidak adanya standar tentang klorin pada pembalut, menurut Indah semakin menegaskan bahwa kesehatan reproduksi belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Langsung atau tidak, Indah meyakini adanya bahan iritatif pada pembalut bisa berdampak pada organ reproduksi.
Hingga pukul 13.30 WIB, petisi yang digagas Indah di change.org mendapat dukungan dari 2.559 pengunjung. Petisi tersebut ditujukan pada Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan 9 perusahaan yang memproduksi pembalut dan pantyliner.
loading...
0 Response to "Beredar Pembalut Berbahaya, Masyarakat Belum Puas Penjelsan Kementerian Kesehatan"
Post a Comment