Pengelolaan Sudah Berakhir, Dewan Khawatir Pringgan Dibakar Seperti Aksara
SUARAMEDAN.com - Soal pengelolaan asset, Pemko Medan kembali menjadi sorotan. Setelah masalah Medan Plasa, Pasar Aksara, kini masalah asset juga membelit Pasar Pringgan Medan di Jalan Iskandar Muda Medan.
Terkait permasalahan Aset di Pasar Pringgan ini, Pemko Medan terlihat abai, dimana saat ini pengelolaan atas aset yang berdiri Mall Ramayana sudah habis masa pengelolaannya oleh PT Tri Wira Loka Jaya pada 23 Mei 2016.
“Masa pengelolaannya berakhir pada 23 Mei 2016 lalu. Kami sudah menyurati Walikota dan menyampaikan kami tidak akan memperpanjang lagi,” jelas Siregar Perwakilan PT. Tri Wira Loka Jaya dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi C yang dipimpin langsung Ketua Komisi C, Anton Panggabean, Senin (08/08/2016) siang.
Siregar juga mengatakan pihaknya bingung dengan tidak diresponnya surat oleh Pemko Medan. “Terus terang kami sudah dua kali menyurati Pemko Medan pada 3 Mei 2016 dan 1 Juni 2016, namun tidak ada jawaban,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemko Medan, Dahnar Siregar mengakui bahwa terkait aset di Pringgan , Pemko sudah melakukan pembahasan penarikan dengana bagian asset.
“Untuk persoalan ini kami sudah melakukan pembahasan dengan bagian aset soal penarikan aset Pringgan tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya juga, untuk asset Ramayana Pringgan pengelolaan Asetnya masih sama Pemko Medan sementara Pasar Tradisionalnya dikelola PD Pasar Kota Medan.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Medan Anton Panggabean mempertanyakan keterlambatan penarikan asset yang dilakukan Pemko Medan.
“Kita mempertanyakan kenapa Pemko Medan lambat menarik asetnya, seharusnya ini kan dilakukan setahun yang lalu,” jelasnya.
Anton tidak ingin permasalahan asset di Pasar Pringgan bernasib seperti di Pasar Aksara dan Medan Plasa. “Kita tidak ingin Pringgan menjadi seperti Aksara dinama ketika ada masalah, unjung-ujungnya dibakar,” jelasnya.
Terkait permasalahan Aset di Pasar Pringgan ini, Pemko Medan terlihat abai, dimana saat ini pengelolaan atas aset yang berdiri Mall Ramayana sudah habis masa pengelolaannya oleh PT Tri Wira Loka Jaya pada 23 Mei 2016.
“Masa pengelolaannya berakhir pada 23 Mei 2016 lalu. Kami sudah menyurati Walikota dan menyampaikan kami tidak akan memperpanjang lagi,” jelas Siregar Perwakilan PT. Tri Wira Loka Jaya dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi C yang dipimpin langsung Ketua Komisi C, Anton Panggabean, Senin (08/08/2016) siang.
Siregar juga mengatakan pihaknya bingung dengan tidak diresponnya surat oleh Pemko Medan. “Terus terang kami sudah dua kali menyurati Pemko Medan pada 3 Mei 2016 dan 1 Juni 2016, namun tidak ada jawaban,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemko Medan, Dahnar Siregar mengakui bahwa terkait aset di Pringgan , Pemko sudah melakukan pembahasan penarikan dengana bagian asset.
“Untuk persoalan ini kami sudah melakukan pembahasan dengan bagian aset soal penarikan aset Pringgan tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya juga, untuk asset Ramayana Pringgan pengelolaan Asetnya masih sama Pemko Medan sementara Pasar Tradisionalnya dikelola PD Pasar Kota Medan.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Medan Anton Panggabean mempertanyakan keterlambatan penarikan asset yang dilakukan Pemko Medan.
“Kita mempertanyakan kenapa Pemko Medan lambat menarik asetnya, seharusnya ini kan dilakukan setahun yang lalu,” jelasnya.
Anton tidak ingin permasalahan asset di Pasar Pringgan bernasib seperti di Pasar Aksara dan Medan Plasa. “Kita tidak ingin Pringgan menjadi seperti Aksara dinama ketika ada masalah, unjung-ujungnya dibakar,” jelasnya.
loading...
0 Response to "Pengelolaan Sudah Berakhir, Dewan Khawatir Pringgan Dibakar Seperti Aksara"
Post a Comment