Dihadiri Tokoh Nasional, Forum Silaturahim Minang Perantauan Adakan Acara Halal Bi Halal

Ket: Tifatul Sembiring saat berbicara dihadapan warga minang yang hadir (fotografer: Nanda Tanjung)

SUARAMEDAN.com -Forum Silaturahim Minang Perantauan di medan mengadakan Halal bi Halal pada minggu 23 juli 2017. Acara yang diadakan masih dalam suasana syawal ini bertempat di Hotel Grand Mercure Jl. Sutomo Medan. Dengan mengangkat tema “Menyatukan Potensi Minang Perantauan” , ratusan tamu undangan hadir memadati ruang ball room hotel grand mercure.

Tokoh-tokoh yang sudah diundang oleh panitia beberapa hari sebelumnya yakni Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Tifatul Sembiring (Anggota DPR-RI Dapil Sumut) dan Syahruddin Ali (Ketua BM3 Sumut) juga nampak mengisi bangku bagian depan yang berhadapan langsung dengan pentas.

Irwan prayitno yang baru beberapa saat sampai dimedan dalam sambutannya menyampaikan bahwa warga minang yang merantau agar kompak dan bersinergy untuk kepentingan kampung halaman.

“Saya berharap warga minang yang diperantauan bisa kompak dan bersinergi untuk kepentingan kampung halamannya. Kalo kompak, minang hebat” ujar beliau.

Gubernur Sumbar yang juga bisa bermain drum ini tak banyak menyampaikan pidato pada umumnya. Beliau lebih banyak menyampaikan pantun-pantun yang dibuat sendiri. Pantun-pantun yang ia tulis juga sudah banyak dijadikan dalam bentuk buku.

Tifatul Sembiring dalam sambutannya juga tak kalah banyak memberi pantun. Tokoh yang semasa kecil sudah tinggal dan bersekolah di bukit tinggi ini malah terdengar lebih fasih dari pada irwan prayitno dalam menyebutkan kalimat per kalimat bahasa minang yang disampaikan dihadapan para tamu yang hadir.

Dalam pidatonya, mantan menteri komunikasi dan informatika di era kepemimpinan SBY ini bercerita mengenai masa kecil yang dilaluinya lengkap dengan menyebutkan nama desa atau daerah dimana ia beraktifitas sehari-hari. Tak sedikit pantun yang ia bacakan membuat tamu yang hadir tertawa.

Dalam berbagai kesempatan, Anggota DPR-RI Dapil Sumut ini menyampaikan bahwa memberi nasehat kepada orang lain sering ia ungkapkan kedalam bentuk pantun. Karena dengan pantun, pesan yang ingin kita sampaikan tercapai dan orang tidak marah.

“Berpantun itu menarik, kalo kita menasehati orang dengan pantun, pesan yang ingin kita sampaikan tercapai dan orang tidak marah”. Ujar beliau.

Saat berdiri di podium, beliau terlihat membawa sebuah buku yang cukup tebal dan berulang kali membukanya. Beberapa pantun hasil karyanya dan kisah singkat masa kecilnya ada tertulis dalam buku tersebut yang mana judul bukunya “Sepanjang Jalan Dakwah” . Pada akhir pidatonya beliau juga membagikan buku tersebut ke beberapa tokoh yang hadir.

Ari Usman Chaniago yang menjabat sebagai Ketua Forum Silaturahim Minang Perantauan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para tamu yang menyempatkan untuk hadir dalam halal bi halal ini. Beliau berharap dengan berlangsungnya acara ini menjadikan warga minang perantauan bisa lebih mengenal dan kompak satu sama lain.