Habib Jindan Ceramah di Medan, Ini yang disampaikannya

SUARAMEDAN.com -Mujahidin sebenarnya terlihat dari shaf-shaf sholat berjamaah. Hal itu diungkapkan oleh Habib Jindan bin Novel dalam Tabligh Akbar, Rabu (1/3) siang di Masjid al-Jihad Jalan Abdullah Lubis Medan.

"Mujahid yang asli adalah yang mengekang hawa nafsunya. Bukan melepaskan dendam kebencian atas nama jihad. Bukan mengedepankan kepentingan pribadinya atas nama jihad." Ujarnya.

Jihad terbesar bukan berperang melawan kafir tetapi bagaimana melaksanakan kewajiban-kewajiban agama baik bathin seperti rasa khouf, taqwa maupun ibadah mahdah termasuk memakmurkan masjid.

"Bahkan benarnya jihad yg kecil tergantung benar tidaknya fondasinya yakni jihad akbar. Bagaimana bisa dikatakan Mujahid bila tak sholat berjamaah? Bagaimana dikatakan Mujahid bila tidak bangun malam." Lanjutnya.

Ia menceritakan bahwa dalam memeriksa pasukan perang, Umar bin Khattab melihat sholat malam para pejuang. Jika melihat mujahid yang tidur, maka Umar menilai dialah sumber kekalahan.

Habib Jindan menegaskan bahwa kemenangan dalam perjuangan berawal dari sajadah. "Kemenangan tidak didapat dari gedung parlemen maupun istana. Bukan dari gedung bank yang dibangun dari riba. Tetapi di dalam masjid. Dalam azan, setelah hayya 'ala sholah adalah hayya 'ala al-falah." Tandasnya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...