Paus Fransiskus Kutuk Pemerintah Myanmar Yang Melakukan Genocida - Suara Medan | Info Medan Terkini

Paus Fransiskus Kutuk Pemerintah Myanmar Yang Melakukan Genocida


Hasil gambar untuk paus fransiskusSUARAMEDAN.com -  Kekerasan yang dilakukan pemerintah Mynmar mendapat sorotan yang serius oleh pemimpin keagaman umat khatolik, Paus Fransiskus. Paus mengutuk kekerasan terhadap Muslim Rohingya, dan berdoa untuk mereka selama general audience pada hari Rabu (08/02). 


"Mereka adalah orang-orang yang baik, mereka bukan Kristen, mereka adalah orang-orang damai, mereka adalah saudara-saudara kita dan selama bertahun-tahun mereka telah menderita," kata Paus dalam pidatonya. "Mereka sedang disiksa dan dibunuh."

Paus kemudian meminta para pengikutnya untuk berdoa untuk "saudara dan saudari Rohingya yang sedang dikejar dari Myanmar dan melarikan diri dari satu tempat ke tempat lain karena tidak ada yang menginginkan mereka."

Pernyataan Paus dilontarkan kurang dari seminggu setelah PBB mengeluarkan laporan yang menuduh pemerintah melakukan pembunuhan brutal dan pemerkosaan di Rakhine. Laporan itu didasarkan pada wawancara dengan 220 Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh.

Selama wawancara, seorang gadis muda menceritakan bahwa ayahnya dibunuh di depan matanya, sebelum ibunya diperkosa dan kemudian dilemparkan ke dalam rumah dan dibakar sampai mati. Ada juga yang menceritakan bagaimana anak-anak berumur lima tahun digorok oleh tentara.

Juru bicara pemerintah Myanmar Aye Aye Soe mengatakan mereka telah melihat laporan itu, dan sedang menyelidikinya.

"Komisi Investigasi yang dipimpin oleh Wakil Presiden akan menyelidikinya. Jika ada bukti-bukti pelanggaran yang ditemukan kami pasti akan mengambil tindakan pada mereka," katanya kepada CNN melalui email.

Menurut PBB, sekitar 69.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar, sejak pecahnya kekerasan pada tanggal 9 Oktober 2016. Itu dimulai setelah sekelompok Muslim Rohingya menyerang sebuah pos perbatasan di Myanmar, dan menewaskan sembilan penjaga.

Sebagai tanggapan, pemerintah memulai "operasi pembersihan" untuk menemukan penyerang, yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.

Sekitar satu juta Rohingya tinggal di Myanmar, namun pemerintah tidak mengakui mereka sebagai warga negara. Mereka dianggap sebagai salah satu minoritas paling tertindas di dunia.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Paus Fransiskus Kutuk Pemerintah Myanmar Yang Melakukan Genocida"

Post a Comment