Oknum Pendeta Siksa Pasiennya secara Tak Manusiawi - Suara Medan | Info Medan Terkini

Oknum Pendeta Siksa Pasiennya secara Tak Manusiawi

Oknum Pendeta Siksa Pasiennya secara Tak Manusiawi
SUARAMEDAN.com - Wakil Rois Syuriyah PW Nahdahtul Ulama (PWNU) Sumut KH Hamdan Yazid mengutuk keras kasus yang terjadi di Panti Rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa di Jalan Letjen Jamin Ginting Kota Binjai, Sumatera Utara. Dengan tersangka utama Pendeta Sempurna Tarigan (42), Ketua Yayasan Panti Rehabilitasi Anugerah Bangsa.

Yayasan itu terbukti intoleran dan kejam setelah digerebek Tim Gabungan TNI, Polri, BNNK, FKUB dan Pemko Binjai, beberapa waktu lalu tepatnya Rabu (28/12).

Yayasan tersebut dilaporkan telah menyiksa dan memperlakukan pasiennya dengan tidak manusiawi. Bahkan tatkala Tim gabungan dari Pemkot Binjai, Polres Binjai, Kodim 0203/LKT, dan BNN Binjai yang mendatangi panti rehab itu, memang mereka mendapati ratusan pasien dikurung di kamar dengan kaki dirantai dan dikunci gembok besar.
Hasil gambar untuk Pendeta Sempurna Tarigan (42)
"Itu perbuatan biadab tak berprikemanusiaan dan bertentangan dgn hukum dan UUD 45" ujar KH Hamdan Yazid, Rabu (4/1) siang.

Sebagaimana  informasi dari berbagai sumber selama berbulan-bulan menjadi pasien di Panti Rehabilitasi Yayasan Kasih Anugerah Bangsa, 158 pasien diborgol tangan dan kakinya dirantai. Mereka mengaku kerap dipukuli pengelola panti. Tidak hanya itu dari pengakuan dari pasien-pasien, Selain disiksa, mereka juga dibaptis dan dipaksa untuk menghafal al-Kitab.  Jika tidak hafal ayat dari al-Kitab maka mata mereka akan dibalsem.

Memang setelah kasus itu terungkap, puluhan bekas pasien panti tersebut disyahadatkan ulang oleh ulama Binjai Kamis (29/12). Hal itu dilakukam karena adanya indikasi permurtadan yang dilakukan pihak Yayasan.

Akan tetapi, KH Hamdan Yazid juga mengingatkan agar ummat tidak terprovokasi dan tetap maksimal menjaga kerukunan. "Untuk ummat islam tetap serahkan kasus itu od pihak yg berwajib, bila penyelesaiannya tidak sesuai menurut hukum keluarga pasien bisa menuntut atau melaporkannya. Tapi jangan bertindak anarkis main hakim sendiri." Ujarnya seraya mengingatkan agar tetap memantau kasus ini hingga tuntas.

Di tempat lain, Koordinator Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut, M Sahbana Rabu (4/1) sore juga mengutuk keras kasus ini. "Apapun bentuk-bentuk penistaan yg mencederai agama apapun harus berhadapan dengan hukum,  apalagi hal ini sudah menyangkut sisi kemanusiaan seperti yang terjadi di Binjai."

Ia berharap aparat kepolisian harus cepat memproses secara hukum pihak pihak yang dengan sengaja terlibat  terhadap kasus tersebut agar persoalan ini tidak membias menjadi persoalan yang makin memperuncing keadaan yang sudah memanas akhir-akhir ini terkait kasus penistaan agama Islam.

"Kepolisian harus bertindak cepat dan profesional mengambil langkah hukum, jangan menunda-nunda lagi. Kasus ini sudah menjadi konsumsi publik yang jika aparat lalai atau tidak cepat memprosesnya dikhawatirkan akan ada pihak yang memprovokasi keadaan." Ujarnya.

Ummat Islam  akan memberikan apresiasi yang baik jika cepat di proses, tapi jika lamban maka ummat Islam bisa saja menumpahkan kemarahannya dalam kasus ini.

Tinggal menunggu kelanjutan kasus tersebut di pihak kepolisian

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Oknum Pendeta Siksa Pasiennya secara Tak Manusiawi"

Post a Comment