Orasi Dedy Mizwar Yang Menggetarkan Jiwa.

SUARAMEDAN.com - Pasca aksi 4 november 2016 yang dilakukan umat Islam di seluruh penjuru Indonesia, Umat Islam pada jumat 18 november berkumpul di depan Gedung Sate untuk menuntut proses hukum terhadap Ahok dilakukan dengan jujur dan tanpa sandiwara. Umat Islam di Jawa Barat juga meminta Ahok yang menjadi tersangka supaya di tahan seperti para tersangka yang lainnnya.

Aksi yang dilakukan setelah shalat jumat ini di ikuti oleh ribuan Umat Islam Jawa Barat. Aksi yang menuntut agar Ahok segera di tahan ini diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar.

Dalam sambutannya "si Naga Bonar" sempat meneteskan air mata karena terharu melihat ke ikhlasan para peserta aksi yang mengikuti aksi tersebut. Dedy mengatakan Semoga seruan yang di sampaikan umat Islam ini didengar Presiden dan semua pejabat negara yg beragama Islam

Baca Juga : "Rapatkan Barisan ! GNPF MUI Nyatakan Aksi Bela Islam Jilid III Tetap Dilakukan".

Berikut petikan orasi dedy Mizwar dalam Aksi bela Islam tersebut:

"Jika penista agama dibiarkan bebas, ini akan menjadi sumber perpecahan NKRI."

"Ummat Islam sudah membuktikan demo 411 di Jakarta yg diikuti 2,3 juta orang berjalan dg tertib."

"Aparat keamanan jgn menciptakan friksi-friksi baru yg membuat ummat Islam marah..."

"Tadi pagi saya berfikir
Waktu saya diangkat jadi wakil gubernur, saya disumpah dg Al Qur'an, kalau negara tdk bisa melindungi kesucian Al Qur'an, lalu saya bekerja utk negara yg mana...?"

"Semua pejabat publik dinegeri ini disumpah dg Al Qur'an, jika negara tdk bisa melindungi kesucian Al Qur'an, lalu kita bekerja utk negara yg mana...?"

"Kalau saya disumpah dg Al Qur'an, kemudian negara tdk bisa melindungi kesucian Al Qur'an, maka lebih baik saya kehilangan jabatan saya..."

Diakhir2 kalimatnya, Deddy Mizwar meneteskan airmata, begitu juga banyak para peserta aksi terlihat sembab & merah matanya.

Allohu Akbar walillahilhamd...

Semoga kalimat2 diatas bisa menjadi nasehat bagi seluruh pejabat di negara kita, bahkan Presiden.

Masa kemudian membubarkan sore hari setelah ditutup dengan do'a bersama.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...