Harga Cabai Makin Pedas, Jokowi Tanggapi Santai

SUARAMEDAN.com - Jakarta - Hari-hari ini, harga bahan pangan khususnya cabai mengalami kenaikan signifikan di sejumlah daerah. Ironisnya, Presiden Joko Widodo masih bilang kondisi ini aman. Walah.

Rata-rata di beberapa daerah, harga cabe rawit naik hampir 50 persen dari harga semula. Salah satu pedagang pasar induk Caringin, Jawa Barat, Dadan Sujana mengatakan, harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp 65.000 per Kilogram. Harga di pasar kecil yang langsung menyentuh masyarakat disebut-sebut mencapai Rp 100.000 Kilogram.

Harga Cabai yang "Makin Pedas" ini, ditanggapin Presiden Jokowi dengan "santai" melalui laman Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (16/11/2016), mengatakan bahwa ketersediaan pangan dalam kondisi aman.

"Perlu saya sampaikan di sini, kesiapan pangan kita sampai Mei 2017 aman. Kita diuntungkan kemarin sepanjang tahun ada hujan terus sehingga yang biasanya di daerah hanya panen sekali, bisa panen dua kali, yang biasanya panen dua kali bisa panen tiga kali," jelas Jokowi.

Salah satu contohnya adalah stok beras nasional yang mencapai 1.980 juta ton. Stok yang melimpah ini menyebabkan pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan impor beras hingga akhir tahun 2016 ini.
Persoalan ketersediaan pangan memang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh banyak negara.

Baca Juga : "Pangdam VII Wirabuana, Ahok Tersangka : "Alhamdulillah".

Padahal, pangan merupakan hal fundamental yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kelangsungan hidupnya. "Semua negara menghadapi itu. Menghadapi bencana, menghadapi ketersediaan pangan," tambah Jokowi.

Sebagai informasi, akhir Oktober lalu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa peningkatan hasil panen tidak terlepas dari peran benih-benih unggul yang digunakan para petani serta ketersediaan air yang terpenuhi.

"Yang pertama, memang tahun ini air melimpah. Yang kedua, saya kira penggunaan-penggunaan benih-benih unggul ini juga memberikan hasil yang baik," kata Jokowi.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...