Di Langkat, Polisi Pukul dan Tendang Petani - Suara Medan | Info Medan Terkini

Di Langkat, Polisi Pukul dan Tendang Petani

SUARAMEDAN.com - Kekerasan terhadap petani masih berlanjut. Lahan petani di Desa Mekar Jaya Kec. Wampu Kab. Langkat digusur pihak Kepolisian Resor Langkat dan TNI dengan mengerahkan 1500 personel. Adapun penggusuran lahan milik petani dilakukan dengan menggunakan puluhan alat berat pada Jum’at (18/11/2016) kemarin.

Akibat penggusuran tersebut beberapa petani mengalami luka berat dan ringan. Suriono (Ketua DPC SPI Kab. Langkat) menjelaskan, sudah berulang kali pihak kepolisian hendak melakukan penggusuran tapi tidak terjadi karena berhasil menjelaskan duduk perkara atas konflik tanah ini.

"Sebelum melakukan penggusuran, kita sudah sampaikan kepada pihak Kepolisian agar masalah ini dibawa ke Kantor Badan Pertanahan Nasional Kab. Langkat untuk meminta kejelasan langkah penyelesaian. Kita juga meminta agar semua personel Kepolisian meninggalkan lahan karena menyebabkan petani dan warga setempat ketakutan. Tanpa mempertimbangkan penjelasan yang kita sampaikan pihak Kepolisian yang dipimpin oleh Kabag OPS Polres Langkat tetap melakukan penggusuran dan meratakan lahan pertanian dan perumahan petani. Tidak hanya itu, personel polisi mengejar petani sampai kampung dan satu orang petani anggota SPI Basis Desa Mekar Jaya atas nama Sadikun ditangkap oleh Polisi,” jelasnya.

Kembali menurut Suriono, upaya penggusuran memang sempat dihalang-halangi oleh petani tapi pihak Kepolisian tidak memperdulikan malah melakukan kekerasan dan pengusiran petani dengan memukul dan menendang. Akibatnya beberapa anggota petani termasuk anak kecil menjadi korban.

Adapun petani yang menjadi korban yaitu, :
Sadikun yang mengalami penangkapan dan luka lebam di wajah (kabar terakhir dilepas), Zulkifli mengalami pecah kepala dan lebam di wajah (dirawat di Rumah Sakit), Boimen mengalami pemukulan (dirawat di Rumah Sakit), Legiman mengalami pemukulan, Sari mengalami pemukulan, Boiran mengalami pemukulan, Adi mengalami pemukulan, Kakek Saleh mengalami pemukulan, Nenek Siti Hawa mengalami pemukulan, Rohani mengalami pemukulan, Midi mengalami pemukulan, Siti (anak kecil) mengalami pemukulan, Udin mengalami pemukulan.

Terkait masalah ini, Zubaidah (Ketua DPW SPI Sumut) mengutuk keras atas tindakan Kepolisian yang melakukan kekerasan kepada petani anggota SPI Basis Desa Mekar Jaya Kab. Langkat. Tidak ada alasan apapun bagi Kepolisian melakukan tindak kekerasan kepada petani.

"Banyak jalan yang bisa dilakukan untuk mendorong penyelesaian konflik pertanahan, bukan dengan melakukan penggusuran lahan apalagi melakukan kekerasan. Acapkali dengan situasi seperti ini petani selalu yang menjadi korban dan pelakunya masih saja oknum Kepolisian tegas Zubaidah,” jelasnya.

Kembali menurut Zubaidah, konflik pertanahan yang muncul di Langkat ini salah satu pemicunya adalah semakin gencar ekspansi perusahaan perkebunan luar negeri. Kasus anggota kita di Mekar Jaya petani berkonflik dengan PTPN II Kebun Gohor Lama sejak tahun 1998.

"Setelah masuknya PT Langkat Nusantara Kepong Malaysia dan mengambil alih operasional PTPN II Kebun Gohor Lama segala upaya dilakukan perusahaan untuk menggusur petani dari lahan dan ini semakin intens. Oknum Kepolisian berulang kali melakukan intimidasi di lahan kepada petani dan akhirnya Jum’at 18/11/2016 petani digusur dan mendapat kekerasan fisik," jelasnya.

Zubaidah menyampaikan dengan tegas agar kasus ini diselesaikan oleh Gubernur Sumatera Utara dan Kapoldasu. "Gubernur Sumatera Utara harus menyusun langkah penyelesaian agar konflik pertanahan tidak lagi memakan korban. Ini dapat dimulai dengan mencabut izin perkebunan PT Langkat Nusantara Kepong. Selanjutnya kepada Kapoldasu agar menindak  anggotanya yang melakukan kekerasan fisik terhadap petani di Mekar Jaya Langkat terutama petani yang sedang mengalami konflik tanah,” jelasnya. Sampai siang ini  pihak Kepolisian masih melakukan penggusuran lahan dengan menggunakan alat berat.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Di Langkat, Polisi Pukul dan Tendang Petani"

Post a Comment