KAMMI Sumut Minta Polri Tangkap Ahok si Perusak Kerukunan

SUARAMEDAN.com - Medan- Kelancangan Ahok saat mengatakan Al-quran adalah alat kebohongan telah menyulut kemarahan dari seluruh umat Islam di Indonesia.

Munculnya video pidato Basuki Tjahaja Purnama di kepulauan seribu yang menjadi viral di media sosial telah dilaporkan oleh berbagai pihak. Sebanyak delapan laporan yang terdiri dari empat laporan di Bareskrim Polri, tiga laporan di Polda Metro Jaya dan satu laporan di Sumatera Selatan. 

Terbaru PW.KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) bersama ormas Islam di Sumut melaporkan Ahok ke Polrestabes Medan.

Ketua PW KAMMI Sumatera Supandi,S.Si, melihat kesalahan Gubernur DKI ini menjadi presedent buruk bagi pejabat publik. Kursi kekuasaan seyogiayanya menjadi alat untuk menyejahterakan rakyat DKI bukan untuk kampanye SARA. 

Apalagi menyinggung keberagaman ummat yang selama ini rukun dan damai. Ahok, harusnya fokus pada pembenahan dan pembangunan Jakarta di sisa periode jabatan, bukan berkampanye menggunakan fasilitas negara.

Karena persoalan keyakinan di lindungi oleh UU yang tiap pemeluknya menjalankan masing-masing. Oleh karena itu, KAMMI memandang persoalan ini harus di usut secara adil di mata hukum, walaupun belakangan Ahok menyampaikan permohonan maaf ke media 

KAMMI menuntut seluruh laporan itu segera ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri sebagai payung hukum keadilan rakyat Indonesia. Jangan sampai ada opini bahwa Ahok dilindungi oleh Polri.

Dan sebagai warga negara yang taat hukum, Ahok harus menghargai proses hukum yang berjalan. Sebab rakyat bisa saja mencari keadilan dengan caranya sendiri. 

Apabila aduan laporan tersebut tidak di indahkan oleh Polri. Hukum harus menjadi panglima yang menghukum siapapun warganya yang bersalah. Baik itu pejabat maupun tidak. Komitmen terhadap hukum inilah yang menjadi cerminan keadilan. Agar kedepan tidak ada pejabat publik yang sekehendaknya mempermainkan Agama dalam kerja-kerja nya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...