Dermawannya Aceh Mirip Turki, Pengungsi Tamil Diberi Makan, Perlindungan dan Kapal

SUARAMEDAN.com - Pengungsi etnis Tamil yang berada di Aceh mulai diturunkan ke daratan karena angin kencang dan ombak besar sehingga dikhawatirkan kapal mereka akan terbalik. Saat ini 43 pengungsi etnis Tamil tersebut tinggal di satu tenda dan telah diberikan makanan.

Jarak antara tenda dan kapal mereka hanya terpaut sekitar 50 meter, seperti dilaporkan wartawan Aceh, Junaidi Hanafiah.

Kepala Keimigrasian Kantor Kemenkumham Wilayah Aceh Achmad Samadan mengatakan kapal tersebut akan terus diperbaiki dan ditarik dari bibir pantai. Setelah kapal selesai diperbaiki, para pengungsi nantinya akan kembali naik ke kapal dan dikawal keluar dari wilayah Indonesia.

Tapi Achmad belum bisa menentukan kapan kapal akan selesai diperbaiki. Berdasarkan pernyataan Lantamal 1, bahwa kapal yang mengangkut penumpang etnis Tamil tersebut masih berada dalam pengawasan dan penjagaan aparat gabungan TNI-AL, polisi, dan masyarakat.

Dinas sosial setempat sudah memberikan nasi bungkus dan terpal sesuai permintaan penumpang."Teknisi dan personel dari tim Lanal Sabang naik ke atas kapal untuk memasang dinamo yang sudah diperbaiki oleh teknisi. Namun didapati kerusakan lain, yaitu bocor di kamar mesin sehingga membutuhkan plat untuk dilas di kapal," lanjut pernyataan tersebut.

Alat berat backhoe sempat digunakan untuk mencoba mendorong mundur kapal tapi kapal tak bergerak.

Saat Gubernur Aceh Zaini Abdullah datang menyerahkan bantuan, seorang pengungsi sempat meminta bantuan kapal karena kapal mereka tak layak pakai. Zaini mengatakan bahwa "Pemerintah Aceh telah memenuhi permintaan dari penumpang. Selanjutnya setelah selesai perbaikan kami akan mengizinkan kapal tersebut kembali berlayar."

Zaini juga mengatakan bahwa "sangat disayangkan juga kemarin ada tindakan provokasi dari penumpang."

Sebanyak enam perempuan pengungsi melompat dari atas kapal ke pantai, pada Kamis (16/06). “Mereka menangis, memohon-mohon bantuan dokter untuk pengobatan dan terpal untuk berlindung dari hujan,” lapor Junaidi dari Aceh.

Namun, kata Junaidi, aparat keamanan yang mengawasi para pengungsi seketika melepaskan satu tembakan peringatan ke udara. Para perempuan itu diperintahkan untuk kembali ke kapal.

Aparat sempat menembakkan satu tembakan peringatan agar para pengungsi tidak melompat dari kapal. Masih dituturkan Junaidi, masyarakat sekitar yang menyaksikan juga diperingatkan untuk tidak mendekat dan membantu para pengungsi.

Selain karena perbaikan, kapal pengungsi belum bisa diberangkatkan karena cuaca buruk gelombang tinggi mencapai 4 meter.

sumber : bbc