Wow ! Pemerintah Butuh Biaya Rp 5,11 T Benahi Jalan di Wilayah KSN Danau Toba
SUARAMEDAN.com - Plt Gubsu H T Erry Nuradi dan Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan RI Jend TNI (Purn) Luhut Pandjaitan memimpin Rapat Sinkronisasi
Program Pengembangan Danau Toba di Hotel Grand
Antares, Sabtu (21/5). Dalam kesempatan itu Luhut menekankan bupati se kawasan
Danau Toba dan pihak terkait lainnya serius mendukung program prioritas
nasional KSN Danau Toba sebagai kawasan wisata.
Hadir dalam kesempatan itu kepala daerah se Kawasan Danau
Toba yaitu Dairi, Simalungun, Samosir, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Karo
dan Tapanuli Utara.
“Dalam beberapa pekan ini, Perpres tentang Badan Otorita
Danau Toba suda bisa ditandatangani presiden, sehingga kita bisa langsung
action, saya harap bupati harus mendukung dan memberikan masukan dalam rangka
mendukung kesuksesan otorita Danau Toba,” pinta Luhut. Dia menjelaskan, Minggu
depan tahapan sinkronisasi antara kementerian selesai, sehingga Kepres
sudah bisa disampaikan ke Setneg, dan akhir Juni mungkin presiden sudah bisa
tandatangani.
Dalam kesempatan itu Menkopolhukam yang juga tokoh
masyarakat asal Sumut ini memaparkan upaya-upaya pihaknya dalam menciptakan
stabilitas melalui peningkatan pertahanan, keamanan dan pemerataan ekonomi
termasuk pengembangan KSN Danau Toba. Khusus untuk KSN Danau Toba, Luhut
mengatakan nantinya aka ada tim terpadu meninjau pencemaran lingkungan di KSN
Danau Toba. “Semua harus bersinergi, holistik. Kalau ada keramba, mesti
dihitung tingkat daya dukung. Menteri Lingkungan hidup nanti akan mengaudit KJA
di sana,” katanya.
Sementara itu, Plt Gubsu dihadapan para bupati menekankan agar
semua pihak menyadari dan tidak menyia-nyiakan momentum kebangkitan Sumut. Menurutnya
saat ini adalah momentum yang strategis bagi Sumut, mengingat besarnya dukungan
pemerintah pusat untuk Sumut yaitu pada pengembangan Kawasan Strategis Nasional
(KSN) Danau Toba, Kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan Kawasan Sei Mangkei
merupakan Prioritas Nasional untuk Pengembangan Pariwisata, Pembangunan Industri, dan KEK.
“Untuk pembangunan KSN Danau Toba sebagai kawasan wisata,
saya berharap kita semua satu komando, satu bahasa, jangan sampai kita tidak
kompak,” tegas Erry.
Selain pembangunan badan otorita, menurut Erry fokus penting
lainnya adalah perbaikan ekosistem Kawasan Danau Toba. “Hari ini kondisi
perairan Danau Toba sudah melebih ambang batas
khususnya keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA),” ujar Erry.
Dia menjelaskan daya dukung sebesar 30 ribu ton pakan per
tahun, berdasarkan penelelitian pada tahun 2012 sudah melampaui batas hingga
mencapai 54 ribu. Diperkirakan pada 2014 mencapai 80 ribu ton. “Ini harus diperhatikan.
Saya harap kabupaten tidak lagi
mengeluarkan izin dan dilakukan pengawasan ketat,” kata Erry.
Itu dibuktikan kembali dengan kematian lebih dari 1.800 ton
ikan di kawasan Haranggaol karena tidak
teraturnya tata letak KJA, kepadatan yang
tinggi dan penundaan panen. “Saya berharap 7 kabupaten kuatkan fungsi
pengawasan, jangan sampai terjadi lagi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional I Medan Paul AH Siahaan menjelaskan butuh biaya
sebesar Rp 5,11 triliyun untuk memenuhi kebutuhan penanganan jalan Nasional dan
jalan Daerah di wilayah KSN Danau Toba untuk kurun waktu 2017-2019. KKebutuhan
itu belum termasuk rencana pembangunan Jalan Toll.
Dia memaparkan pengembangan jaringan jalan mendukung
prioritas nasional KSN Danau Toba sebagai kawasan pariwisata diantaranya
pembangunan jaringan jalan lingkar dalam dan luar kawasan danau toba. Langkah
yang dilakukan adalah preservasi dan pelebaran jalan nasional di ruas-ruas
lingkar luar danau toba, preservasi dan pelebaran jalan nasional lingkar dalam
Samosir, pembangunan jembatan Tano Ponggol di ruas Pangururan-Tele dan
pengembangan jalan tol Tebingtinggi-Siantar, tol Siantar-Parapat dan jalan tol
Parapat-Sibolga.
Untuk program penanganan jalan dan jembatan untuk jalan
nasional dan pembangunan jalan di KSN Danau Toba membutuhkan dana Rp 3,367 triliyun secara multiyears yang terdiri atas
peningkatan/pelebaran jalan, pembangunan jalan Balige Bypass sepanjang 9 km,
lingkar Samosir (Tele-Pangururan-Nainggolan- Onan Runggu-Lagundi-Tomok-Ambarita)
144,7 km, pembangunan jalan Silangit-Muara-Bakkara sepanjang 21 km dan
pebangunan jembatan Tanah Ponggol dan Aek Asahan.
Pihaknya juga mengusulkan program penanganan jalan kabupaten
mendukung KSN Danau Toba yang membutuhkan dana Rp 1,744 triliyun yang kiranya
dapat didanai oleh Provinsi dan kabupaten terkait. Siahaan menjelaskan untuk jalan
lingkar luar danau toba sepanjang 360 km, saat ini kondisinya 92% jalan mantap,
8% yang kebanyakan berada di Dairi kondisinya yang tidak mantap. Sedangkan
untuk jalan Lingkar dalam samosir akan menjadi bagian dari jalan nasional baru sepanjang
145 km dimana pembangunannya dimulai tahun ini. “Tahun ini kita sudah lelangkan
multiyear selama 3 tahun, demikian juga pembangunan jalan tanah ponggol akan
dimulai pembangunan 2017 multiyear,” jelasnya. Untuk mendukung Kawasan Strategis
Nasional Danau Toba, pihaknya juga sedang mengusulkan pembangunan jalan tol ruas
Tebingtingi-Siantar dan ruas Siantar-Parapat.
Nantinya akses menuju Danau Toba akan dikembangkan menjadi
tiga jalur yakni Medan- Tebingtinggi-Parapat, jalur Rawasering yaitu Tanjung
Morawa-Saribudolok-tongging (98km) dan melalui Berastagi. “Untuk jalan tol ruas
Kualanamu-Tebingtinggi, saat ini 88% lahan sudah dibebaskan, ditargetkan pada
akhir tahun 2017 selesai,” ujarnya. Dia menjelaskan bahwa kendala utama dalam
pembangunan infrastruktur jalan adalah masalahnya pembebasan lahan.
Menangapi itu, Luhut menegaskan agar jangan ragu untuk
melakukan eksekusi, karena aturan pembebasan lahan untuk pembangunan
infrastruktur bagi masyarakat luas sudah jelas. “Sudah ada aturan, kita akan
backup, sepanjang untuk kebutuhan umum,” katanya. Dia menjelaskan sebagaimana aturan lahan akan
diapraisal oleh tim independen, dengan tambah 30%, serta diberikan waktu untuk negosiasi
beberapa waktu, kemudian uang bisa titip
di pengadilan. “Saya minta tolong bupati agar tau persis soal aturan , dan disosialisasikan.
Karena ini berlaku universal, di seluruh dunia sudah ditetapkan. Kita akan
tegakkan aturan,” kata Luhut.[sm]
loading...
0 Response to "Wow ! Pemerintah Butuh Biaya Rp 5,11 T Benahi Jalan di Wilayah KSN Danau Toba "
Post a Comment