PM Turki Mengundurkan Diri

SUARAMEDAN.com. ANKARA -- Perdana Menteri Tukri, Ahmet Davutoglu memilih meletakan jabatannya sebagai kepala pemerintahan. Keputusan itu menyusul langkah politiknya untuk tak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP) dalam kongres partainya. AKP akan melangsungkan Kongres Luar Biasa pada 22 Mei nanti.

Posisi Davutoglu sebagai pemegang pucuk kepemimpinan partai penguasa di Turki itu akan digantikan. Pergantian itu, otomatis bakal mengubah komposisi kepala pemerintahan. Termasuk akan menggantikan Davutoglu sebagai perdana menteri. "Saya tidak berniat untuk menjadi calon," kata dia, dalam konfrensi persnya di Ankara, Turki, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (5/5).

Mantan menteri luar negeri itu mengatakan alasan dirinya tak lagi mencalonkan diri sebagai penguasa partai. Yaitu lantaran tak ada kesepakatan tentang banyak hal dengan para petinggi partai lainnya. Aljazirah melaporkan, KLB AKP tak lain menjadi desakan Presiden Reccep Tayyib Erdogan. Erdogan merupakan salah satu nama besar di partai berbasis Islam terbesar di negeri itu.

Beberapa kepentingan politik antara Davutoglu dan Erdogan belakangan ini memang dinilai berseberangan. Termasuk soal kebijakan politik luar negeri dan persoalan domestik di negera itu. "Saya sampai pada kesimpulan perubahan pemimpin partai dan posisi perdana menteri akan menjadi tujuan yang lebih baik," ujar Davutoglu.

Masih menurut Aljazirah, beberapa kandidat yang diduga kuat akan menggantikan Davutoglu di AKP dan juga di pemerintahan, yaitu Menteri Transportasi Binali Yildirim. Ada juga satu nama yang diduga kuat sebagai penerus kebijakan politik Erdogan, yaitu Menteri Energi, Berat Albayrak yang juga merupakan menantu Erdogan.

KLB AKP akan menjadi dentuman politik terbesar di Turki. Karena partai penguasa itu masih dalam misi mempertahankan dominasi AKP di Turki. AKP dalam lebih dari satu dasawarsa belakangan memang menjadi kekuatan politik baru mewakili basis masa Islam, meskipun dalam pemilihan terakhir pada 2014, AKP mengalami penurunan suara di Parlemen.

Dalam politik di Turki, gampang ditebak, siapa pun yang menjadi perdana menteri, tak lain merupakan ketua umum partai pemenang pemilu. Davutoglu menjadi pemimpin partai pada 2014 lalu menggantikan Erdogan yang sudah dua kali berkuasa. Kemenangan AKP pada pemilu terakhir, mendorong Dovutoglu untuk menjadi perdana menteri menggantikan Erdogan yang diminta menjadi presiden, pengganti Abdullah Gul.



sumber: Rol

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...