Dewa Rama di Tuntut Seorang Pengacara - Suara Medan | Info Medan Terkini

Dewa Rama di Tuntut Seorang Pengacara

Dewa Rama di Tuntut Seorang Pengacara
SUARAMEDAN.com - Seorang pengacara India menuntut Dewa Rama ke pengadilan dengan alasan bahwa dewa yang populer dalam mitologi Ramayana iitu bersikap tak adil kepada isterinya, Dewi Sinta.

Chandan Kumar Singh mengatakan kepada BBC keinginannyar agar pengadilan negara bagian Bihar mengakui Rama tidak adil kepada Sita -atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Sinta.

Apa daya, pengadilan tidak berhasil diyakinkan dan menolak permohonan yang diajukannya pekan lalu, dengan mengatakan itu bukan 'kasus yang bisa ditangani'.

Dan ibarat sudah terluka ditaburi garam pula, sekelompok koleganya sesama pengacara menudingnya mencari publisitas dan salah seorang tunya malah menggugatnya untuk perkara penistaan.
Dewa Rama adalah tokoh dalam kisah Ramayana, yang merupakan epik dalam 24.000 bait dalam bahasa asli Sanskerta.
Dia disembah oleh ratusan juta umat Hindu di India dan di seluruh dunia –termasuk di Indonesia.

Tak menghargai perempuan

Bagaimanapun Singh bergeming oleh kecaman-kecaman itu dan sangat meyakini bahwa yang dilakukannya memiliki pijakan kuat.
Ia kemudian mengutip berbagai naskah keagamaan untuk mendukung argumentasinya.
 Image copyrightHAMENDRAKUMAR SINGHImage captionChandan Kumar Singh juga menyembah Rama, namun mengaku tak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa Dewa Rama memperlakukan Sita dengan buruk.

"Sudah umum diketahui bahwa Rama meminta Sita untuk membuktikan bahwa ia masih 'murni' sesudah diselamatkan dari cengkeraman Rahwana sang angkara murka. Dia tak mempercayai Sita, " kata Singh kepada BBC.

"Perlakuan Rama kepada Sita menunjukkan perempuan tidak dihormati bahkan di zaman purba. Saya sadar bahwa kasus ini akan terdengar konyol bagi banyak orang, tapi kita harus mendiskusikan bagian dari sejarah agama kita. Saya akan mengajukan gugatan untuk kasus ini lagi, karena saya percaya bahwa rakyat (umat Hindu) India harus mengakui Rama memperlakukan Sita dengan buruk.

"Saya mengajukan gugatan karena kita tak bisa membicarakan penghormatan terhadap perempuan di era modern ini ketika tahu bahwa salah satu dari Dewa yang kita sembah tidak memperlakukan isterinya sendiri dengan hormat,"katanya.
Namun Singh mengakui, bahwa tanggapan yang diterimanya, mengagetkannya.

"Saya membayangkan akan ada keberatan tapi tak menyangka bahwa ada sejawat saya yang menggugat saya. Saya hanya membahas tentang keadilan dan tak ada maksud untuk melukai sentimen keagamaan siapa pun.

Di kota Sitamarhi terdapat sebuah kuil terkenal yang dipersembahkan bagi Sita dan ia dianggap dewi di kota itu.

"Apakah salah untuk memperjuangkan keadilan bagi perempuan? Andai pengadilan mengabulkan (gugatan saya), itu akan menyampaikan pesan bagi rakyat India bahwa menghormati perempuan merupakan hal yang sangat penting."
Namun rekan-rekan sejawatnya, juga tak teryakinkan.

Melukai perasaan

Pengacara lain yang juga bermarga Singh, Ranjan Kumar Singh, mengatakan kepada BBC, bahwa gugatan itu 'melukai umat Hindu'.
"Ia punya sejarah melakukan gugatan hukum untuk mencari publisitas. Kali ini ia sudah kelewatan. Ia telah melukai perasaan keagamaan kami," katanya.

Ranjan Kumar Singh juga mengadukan Chandan Kumar Singh untuk perkara penistaan.
"Kami juga meminta Dewan Kehormatan Pengacara untuk mencabut izin praktiknya sebagai pengacara. Semua pengacara bersatu menentang Chandan.

"Kami memandang Rama dan Sita sebagai dwitunggal, dan menyembah mereka sebagai pasangan. Tak ada keraguan bagi kami untuk mempertanyakan kemungkinan Rama memperlakukan Sita dengan buruk," Ranjan Kumar Singh menambahkan.

Betapun, Chandan Kumar Singh bersikukuh bahwa perjuangannya tidaklah ditujukkan pada Rama.
"Saya juga menyembah Rama. Saya seorang Hindu yang taat. Saya minta maaf jika mereka merasa terluka, tapi saya tak bisa mengabaikan fakta bahwa Sita tidak diperlakukan dengan hormat." tandasnya.

sumber : merdeka

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Dewa Rama di Tuntut Seorang Pengacara"

Post a Comment