Laskar Umat Islam (LUI) Demo Ke Kantor Polsek Percut Sei Tuan

SUARAMEDAN.com -Guna menanyakan perkembangan status laporan atas nama Nuraya, keluarga pelapor, Suriadi (36) warga Jalan Perjuangan, Medan Tembung bersama puluhan massa Laskar Umat Islam (LUI) melakukan aksi demo ke kantor Polsek Percut Sei Tuan. Mereka berdemo lantaran laporan atas pengrusakan rumah dan penganiayaan hampir setahun mengendap,

Suriadi selaku suami pelapor mengaku kekecewa berat terhadap kinerja pihak kepolisian Sektor Percut Sei Tuan karena pelaku perusakan yang terang-terangan dibuat dalam berkas acara laporan belum juga ditangkap.

"Ini benar-benar ada perlakuan yang tidak adil dilakukan aparat Polsek Percut Sei Tuan atas laporan kami. Sudah hampir setahun dari 2 laporan perusakan kios kami dan laporan atas tindak penganiayaan terhadap istri saya (Nuraya) belum juga ditindaklanjuti. Dua orang pelakunya belum juga ditangkap," kata Suriadi di halaman Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (26/8) seperti dikutip dari analisadaily.com.

Ia menceritakan, awal perusakan serta penganiayaan terhadap istri dan keluarganya itu terjadi pada 20 Juli 2014 silam. Saat itu, korban Nuraya dan saudaranya, Aminah, yang diketahui membuka kios di Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang didatangi dua orang pelaku bernama Marisi dan anak perempuannya, Raulina, warga Desa laut Dendang.

Diduga merasa tak senang dengan adanya keberadaan kios yang dianggap menghalangi masuk ke jalan rumahnya, kedua ibu dan anak itu lantas menegur korban hingga terjadi cekcok mulut di antara kedua belah pihak. Kedua pelaku yang merasa dilindungi preman setempat, lantas secara brutal merusak dan mengobrak-abrik kios korban hingga rusak parah.

Pada bulan itu juga, korban melaporkan perusakan tersebut ke Mapolsek Percut Sei Tuan. Namun, sampai sekarang kasus tersebut belum ditindaklanjuti dan pihak polisi mengaku pelakunya tujuh orang belum tertangkap, lantaran berasal dari Padang, Sumatera Barat dan telah lari ke sana. Padahal, menurut keluarga korban lain, Tuti (32) yang juga ikut mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, otak pelakunya adalah MS.

Laporan ketiga, sebut keluarga korban lagi, pada 2 Mei 2015 pelaku kembali mengulangi tindakan kejahatannya dengan menyerang dan melempari batu dan mengenai adik korban bernama Nilawati yang sedang berada di dalam rumah dan sekalian dijadikan tempat usaha. Karena merasa nyawanya terancam akibat pelemparan tersebut, Nilawati balik melempar dan melaporkan MS ke Polsek Percut Sei Tuan.