Harga Daging Ayam Ikut Meroket. Apa Penyebabnya? - Suara Medan | Info Medan Terkini

Harga Daging Ayam Ikut Meroket. Apa Penyebabnya?

Harga Daging Ayam Ikut Meroket. Apa Penyebabnya?


SUARAMEDAN.com -Beberapa waktu lalu, dengan dikuranginya kuota sapi impor,memicu tingginya harga jual daging sapi di pasaran  mendorong masyarakat untuk beralih konsumsi ke komoditi daging lain seperti ayam.
Dengan banyaknya permintaan daging ayam, membuat harga komoditi ini pun mengalami kenaikan.
Pedagang Daging Ayam di Pusat Pasar Medan, Johan mengatakan harga daging ayam mengalami kenaikan. Saat ini, harga daging ayam boiler mencapai Rp 30 ribu per kilogramnya, sedangkan harga daging ayam kampung mencapai Rp 50 ribu per kilogram.
“Iya naik harganya. Rp 30 ribu sekilo. Kemarin itu ya Rp 24 ribu, naik jadi Rp 27 ribu. Sekarang sudah naik lagi. Semua sama, cek aja lah, sama harganya, uda naik sekarang. Kalau harga daging ayam kampung, sama saja Rp 55 ribu per kilo,” ungkapnya kepada Waspada Online.
Johan menambahkan, kenaikan ini karena tingginya permintaan daging ayam dari pembeli. Ia tidak memungkiri, banyaknya permintaan dari masyarakat, diakibatkan kenaikan harga daging sapi yang masih tinggi pula.
“Beberapa hari ini memang sudah segitu harganya. Ya mungkin lah, daging sapi kan lebih mahal lagi harganya. Jadi banyak yang beli daging ayam. Banyak yang beli, bisa juga membuat harganya naik,” katanya.
Pedagang Daging Ayam lainnya, Budiman menjelaskan, naiknya harga ayam, tidak terlepas dari minimnya ketersediaan ayam dari para peternak. Sebab, usai lebaran kemarin, tak sedikit diantara peternak yang tidak berproduksi.
“Ayam pun sekarang ini juga banyak yang kosong. Siap lebaran kemarin banyak peternak yang tidak mengisi kandang, bisa juga itu jadi penyebab harga mahal,” terangnya.
Ia pun tidak memungkiri kenaikan ini diakibatkan mahalnya harga daging sapi.
Sehingga, memaksa pelaku usaha kecil mencari alternatif. “Iya itu pun berpengaruh juga, seperti pedagang bakso itu, sudah mengalihkan bahan baku dagingnya dari sapi ke ayam,” ungkapnya.

Pembeli Daging Ayam di Pusat Pasar, Suhartini mengatakan, dirinya sempat terkejut dengan cepatnya harga daging ayam melambung tinggi. Menurutnya, pemerintah harus melalukan pengawasan juga terhadap para pedagang ayam di pasar.
“Kaget lah, gimana gak kaget. Saya kan kebetulan jualan juga, jadi tiap hari beli daging ayam. Dalam minggu ini aja uda dua kali naik, dari Rp 24 ribu ke Rp 27 ribu, terus naik lagi jadi Rp 30 ribu. Pemerintah awasi juga lah, kadang suka suka pedagang ini aja menaikkan harga. Bisa jadi naik lagi ini, kalau tidak diawasi,” tegasnya.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Harga Daging Ayam Ikut Meroket. Apa Penyebabnya?"

Post a Comment