Go-Jek 'Diteror' Spanduk

SUARAMEDAN.com -Kehadiran sarana transportasi Go-Jek membuat sejumlah pihak terganggu dan memunculkan spanduk teror anti Go-Jek. Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian pun memperingatkan akan mempidanakan jika aksi tersebut disusul dengan tindakan anarkis.

"Kalau terjadi kekerasan anarkis maka pidana. Kita tangani, tangkap, proses," ungkap Tito di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (7/8/2015) seperti dikutip dari detik.com.

Dalam hal ini, menurut Tito, memang ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan. Pagi tadi beberapa sarana transportasi berbasis IT yakni Go-Jek, Uber, dan GrabTaxi mengadakan pertemuan dengan jajaran kepolisian dan Dishub terkait hal tersebut.

"Prinsipnya kita akan lihat dasar hukum, bukan hanya aspek legal tapi juga aspek sosial," kata Tito.

"Oleh sebab itu perlu ada koordinasi dengan Dishub, mungkin juga instansi terkait serta tokoh masyarakat terkait untuk cari solusi terbaik," sambungnya.

Tito menyadari memang ada masalah sosial yang muncul setelah sarana transportasi berbasis IT booming di kalangan masyarakat. Koordinasi lintas sektoral disebutnya sangat diperlukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi tindakan anarkis.

"Ada pro kontra dari Go-Jek dan ojek pangkalan yang merasa tersaingi. Perlu ada penyelesaian masalah hukum, izin misalnya, dan masalah sosial. Perlu koordinasi lintas sektoral untuk selesaikan masalah ini. Apakah ada aspek legal dan aspek sosial pro kontra," terang Tito.

Spanduk-spanduk teror anti Go-Jek belakangan terlihat di jalanan, termasuk di jalan protokol seperti Jalan Sudirman. Tito sekali lagi mewanti-wanti.

"Yang jelas jika ada tindakan anarkis pasti akan ditangkap dan proses hukum," tutupnya.

Tweet

Subscribe to receive free email updates:

loading...